Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Optimisme pelaku pasar terhadap pemilu di Amerika Serikat (AS) yang dapat berjalan kondusif menjadi salah satu faktor menguatnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (5/11). Pada pukul 14.39 WIB, IHSG berhasil menguat 2,96% ke level 5.253,63.
Analis Pilarmas Invesntindo Sekuritas Okie Ardiastama mengatakan, dengan pilpres AS yang berjalan kondusif diharapkan dapat menjadi trigger bagi pergerakan pasar saham global, mengingat tensi politik dapat lebih reda ke depannya.
“Investor umumnya kurang menyukai tensi dari politik yang tinggi, sehingga hal tersebut cukup dihindari,” ujarnya, Kamis (5/11).
Selain itu, dari dalam negeri rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2020 yang sesuai dengan ekspektasi juga memberikan tenaga untuk IHSG mengalami penguatan.
Badan Pusat Statistik ( BPS) melaporkan, produk domestik bruto (PDB) RI pada kuartal III-2020 minus 3,49% (year on year/yoy). Secara kuartalan, ekonomi sudah mulai tumbuh sebesar 5,05% dan secara kumulatif masih terkontraksi 2,03%.
Baca Juga: IHSG berseri naik 1,86% pada sesi I, meski ekonomi Indonesia masuk resesi
Ketimbang kuartal II-2020, realisasi pertumbuhan ekonomi tersebut membaik. Pasalnya, pada kuartal II lalu, pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi yang cukup dalam, yakni mencapai 5,32%.
Okie menjelaskan, saat ini pelaku pasar akan fokus pada progres pemulihan ekonomi di kuartal IV-2020 mendatang.
Dalam jangka pendek, sambungnya, investor dapat mencermati saham-saham dari sektor yang sudah terkoreksi cukup dalam, misalnya saja sektor infrastruktur dan industri konsumsi seperti TLKM, JSMR, PGAS, UNVR, ICBP, dan INDF.
“Perlambatan kinerja memberikan tekanan pada saham-saham tersebut dalam jangka pendek, namun kita perlu fokus pada perbaikan kinerja dan prospek baik jangka menengah maupun jangka panjang,” paparnya.
Okie memberikan rekomendasi buy untuk TLKM dengan target jangka menengah Rp 3.240, buy PGAS dengan target jangka menengah Rp 1.150, JSMR dengan target jangka menengah Rp 4.030, ICBP dengan target jangka menengah Rp 11.800, UNVR dengan target jangka menengah Rp 8.400, dan INDF dengan target jangka menengah Rp 7.650.
Selanjutnya: Ekonomi di kuartal III masih kepayahan akibat lemahnya konsumsi rumah tangga
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News