kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.858   20,00   0,13%
  • IDX 7.311   115,19   1,60%
  • KOMPAS100 1.124   19,54   1,77%
  • LQ45 896   18,60   2,12%
  • ISSI 222   1,92   0,87%
  • IDX30 459   10,05   2,24%
  • IDXHIDIV20 553   13,23   2,45%
  • IDX80 129   2,12   1,67%
  • IDXV30 137   2,52   1,88%
  • IDXQ30 153   3,51   2,35%

IHSG masih minus sejak awal tahun, kapan benar-benar akan naik?


Sabtu, 23 November 2019 / 19:11 WIB
IHSG masih minus sejak awal tahun, kapan benar-benar akan naik?
ILUSTRASI. Menteri Koordinator Bidang Perkonomian Darmin Nasution membuka perdagangan saham awal tahun 2019 di BEI Jakarta, Rabu (2/1). KONTAN/Carolus Agus Waluyo/02/01/2019.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Hasbi Maulana

IHSG hanya ditemani Indeks FTSE BM di Bursa Saham Malaysia yang juga mencetak performa negatif (lihat tabel).

Performa Indeks Bursa Asia
Negara Indeks Level* Return (ytd.)
Indonesia IHSG 6.100 -1,52%
Malaysia FTSE BM 1.596,84 -5,54%
Filipina PSEi 7.824,59 4,80%
Singapura STI 3.225,65 5,11%
Thailand SETi 1.587,61 2,16%
Vietnam VN-Index 977,78 9,55%
China SH Comp. 2.885,29 15,69%
Hong Kong (Hsi) 26.595,08 2,90%
India SENSEX 40.329 11,81%
Jepang Nikkei225 23.112,88 15,48%
Korea Selatan KOSPI 2.101,96 2,98%
*Per 22 November 2019. Sumber: Bursa Efek Indonesia

Kepala Riset Kresna Sekuritas Robertus Yanuar Hardy menjelaskan, penurunan IHSG salah satunya dipengaruhi aksi rebalancing oleh beberapa pengelola indeks saham, seperti MSCI, LQ45 dan IDX30.

Rebalancing itu mengurangi bobot saham-saham blue chip, seperti saham PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM).

Bobot kedua saham tersebut sebelumnya signifikan bagi IHSG. Akibatnya ketika komposisi saham konstituen ini berubah  dampaknya langsung terasa pada penurunan indeks secara keseluruhan.

Baca Juga: Rupiah masih berpotensi tertekan pada pekan depan

Penurunan IHSG juga disebabkan perpindahan dana investor dari bursa saham ke pasar obligasi. Pasar obligasi Indonesia belakangan menunjukkan kinerja lebih baik dibanding tahun lalu.

Yield obligasi saat ini berada di kisaran 7,1%-7,2%, turun dibanding November 2018 yang ada di kisaran 8,2%-8,3%. Asal Anda tahu, yield turun berarti harga obligasi naik.

"Arus modal yang masuk sepanjang tahun ini juga sudah lebih dari Rp 139 triliun di obligasi negara," kata Robertus, Jumat (22/11).

Faktor emiten

Penurunan IHSG juga dipicu oleh kinerja sejumlah emiten yang kurang memuaskan. Hal ini tercermin dari pertumbuhan laba per saham atau earning per share (EPS) para emiten yang kurang baik di sembilan bulan pertama 2019.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×