Reporter: Nur Qolbi | Editor: Hasbi Maulana
Semula, rata-rata pertumbuhan EPS diperkirakan bisa mencapai 10%. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, proyeksi pertumbuhan EPS diturunkan menjadi 7% hingga 8% melihat performa yang ada saat ini.
Baca Juga: Bursa Asia mayoritas menghijau, ini penyebab IHSG ada di zona merah
"Performa IHSG tahun ini memang kurang bagus. Dibanding negara lain di Asia Tenggara, hanya Malaysia yang lebih buruk," tambah Suria Dharma, analis Samuel Sekuritas.
Kepala Riset Bahana Sekuritas Lucky Ariesandi memprediksi, IHSG juga belum berpotensi membaik dalam waktu dekat ini.
Alasannya, tidak ada katalis positif yang dapat mendorong indeks saham menguat. Bahkan, ia memprediksi IHSG baru akan menunjukkan perbaikan pada semester II-2020.
Baca Juga: BI menurunkan GWM, begini rekomendasi saham perbankan
Menurut Lucky, kemungkinan penguatan IHSG tersebut akan didorong oleh beberapa rencana kebijakan pemerintah, seperti pemotongan pajak korporasi atau Pajak Penghasilan (PPh) Badan secara bertahap mulai 2021.
IHSG juga mungkin meningkat kalau dana investasi jadi berpindah dari reksadana pendapatan tetap ke saham karena pajak kupon obligasi akan naik pada tahun 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News