Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi cukup dalam saat mengawali pekan ini. Meski begitu, peluang IHSG kembali menguat masih terbuka.
Senin (15/6), IHSG turun 1,31% di 4.816,34. Lanjar Nafi Analis Reliance Sekuritas mengatakan, pergerakan IHSG hari ini secara teknikal bertahan pada level support lower bollinger bands dan moving average 20 hari.
Baca Juga: IHSG mulai menghijau, efektifkah penanganan gejolak bursa oleh BEI?
Indikator stochastic melandai mendekati area jenuh jual namun indikator RSI memiliki momentum yang cenderung bearish setelah gagal whipsaw pada rata-rata momentum 14 hari.
"Sehingga kami perkirakan IHSG hari ini akan bergerak cenderung kembali berfluktuasi percobaan tutup pada zona hijau dengan support resistance 4.757-4.901," ujar Lanjar dalam riset. Ia menyarankan saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal diantaranya ACES, ADRO, AKRA, BRPT, HMSP, LPKR dan TLKM.
Baca Juga: IHSG turun 1,31% ke 4.816 pada akhir perdagangan Senin (15/6)
Penurunan IHSG sejalan dengan yang terjadi pada bursa di Asia. Gelombang kedua dari virus corona telah menghancurkan harapan pemulihan ekonomi yang lebih cepat.
Lebih dari 20 negara bagian AS melihat peningkatan dalam beberapa kasus virus, Tokyo melaporkan lompatan akhir pekan dan wabah baru di Beijing mendorong para pejabat untuk menutup pasar di sana.
Data ekonomi China pada Senin menunjukan ekonomi terbesar kedua di dunia pulih namun di bawah ekspektasi.
Baca Juga: Ada risiko gelombang kedua Covid-19, besok rupiah berpotensi melemah tipis
Pelemahan IHSG pada Senin disebabkan, saham-saham sektor keuangan yang melemah 2,76% dan saham sektor pertanian turun 2,01%. Saham-saham perbankan dan produsen CPO memimpin pelemahan. Data neraca perdagangan Indonesia yang surplus sebesar US$ 2,09 miliar tidak mampu menutup keran pelemahan IHSG hingga akhir sesi.
Tingkat impor melonjak tinggai 42,2% menjadi faktor. Investor asing melakukan aksi jual bersih sebesar Rp 146,06 miliar dengan saham TLKM, BBCA, BBRI dan BBNI menjadi top net sell value.
Baca Juga: Kinerja seluruh sektor di kuartal II-2020 diprediksi bakal terpukul
Dampak dari gelombang kedua wabah virus corona di sejumlah negara telah membuat mayoritas aset brisiko kembali sell off. Harga minyak WTI turun 4,50% ke US$ 34,65 per barel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News