Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tengah dalam tren menanjak. Sepanjang tahun 2025 berjalan, IHSG tercatat sudah naik 12,29% year to date (YtD).
Tren penguatan ini bahkan membuat sejumlah lembaga sekuritas merevisi naik target IHSG menjadi 8.600 hingga akhir tahun 2025.
Ekonom Panin Sekuritas, Felix Darmawan melihat, IHSG memang tengah berada dalam tren naik alias bullish. Meski begitu, reli tersebut masih cukup rapuh lantaran investor asing masih gencar mengobral dalam jumlah besar.
Hingga saat ini, asing tercatat masih net sell alias jual bersih sebesar Rp 54,77 triliun YtD di seluruh pasar. “Artinya, penguatan ini banyak ditopang investor domestik,” ujar Felix saat dihubungi Kontan, Rabu (1/10/2025).
Baca Juga: IHSG Melemah 0,21% ke 8.043 pada Rabu (1/10/2025), AKRA, AMRT, AMMN Top Losers LQ45
Meski begitu, menurut Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus, ruang penguatan IHSG masih terbuka. Hal ini didukung potensi pemangkasan suku bunga bank sentral AS The Fed pada pertemuan Oktober dan Desember, perkembangan negosiasi dagang antara AS dan Tiongkok, serta meredanya tensi geopolitik.
Syaratnya, IHSG harus bertahan di atas level 7.910. “Apabila memang itu bisa dijaga demikian kami melihat dengan tingkat probabilitas sebesar 60% ada kemungkinan indeks kita bisa menuju ke 8.620,” prediksi pria yang akrab disapa Nico ini.
Felix juga sepakat. Namun, jalannya tak akan semulus pada awal kuartal ketiga tahun ini, mengingat fundamental yang masih rapuh tersebut. Realisasinya akan ditentukan oleh arah arus dana masuk dari investor asing.
“Selama asing masih jualan, reli IHSG cenderung tersendat walaupun fundamental ekonomi domestik cukup solid,” imbuh Felix.
Sentimen Arah Suku Bunga
Ke depan, kata Felix, sentimen yang bakal mengiringi gerak IHSG ditentukan oleh arah kebijakan suku bunga acuan Bank Indonesia dan The Fed. Sebab, arah kebijakan moneter tersebut akan menentukan imbal hasil (yield) investasi masing-masing.
Bila selisih yield antar kedua negara terlalu kecil, investor asing akan lebih melirik pasar AS sehingga risiko capital outflow dari pasar modal domestik semakin besar.
Tak hanya itu, sentimen global seperti arah nilai tukar rupiah dan otot dolar AS, yield obligasi pemerintah AS, juga kondisi geopolitik bisa ikut jadi penentunya.
Baca Juga: Net Sell Asing Jumbo, Simak Prospek IHSG hingga Akhir Tahun dan Strategi Investasinya
Pun, realisasi stimulus fiskal yang sudah diinjeksi pemerintah seperti penempatan dana Rp 200 triliun di bank-bank pelat merah juga belanja APBN akhir tahun bakal jadi katalis gerak IHSG hingga akhir tahun.
Tak kalah penting, hasil kinerja emiten di kuartal III dan kuartal IV turut jadi penentu arah IHSG ke depan, khususnya sektor perbankan, komoditas, dan konsumer.
Nico menambahkan, faktor window dressing pun diharapkan menjadi pendorong tambahan laju IHSG pada kuartal IV.
Strategi Investasi
Di tengah berbagai sentimen ini, Felix menyarankan investor sebaiknya lebih selektif dalam berinvestasi. Saat tren net sell asing masih jumbo, menurutnya akan lebih aman bila investor lebih fokus pada saham berfundamental kokoh dan yang mendapat banyak dukungan sentimen domestik.
Felix menyebut, sektor bank berkapitalisasi pasar besar jadi salah satunya, karena pergerakan harga saham bank menurutnya cenderung sejalan dengan aliran dana asing.
Selain itu, sektor consumer staples dan retail pun menurutnya bisa diuntungkan oleh sentimen belanja akhir tahun dan potensi daya beli masyarakat Indonesia yang stabil.
Baca Juga: Masih Ada Sentimen Positif, IHSG Berpotensi Cetak Rekor Baru pada Kuartal IV-2025
Juga, sektor energi terbarukan dan komoditas seperti nikel dan emas bisa dijadikan pilihan lindung nilai (hedge) di tengah ketidakpastian geopolitik dan ekonomi global saat ini.
Saham-saham sektor tersebut, ditambah sektor teknologi, menurut Nico bisa jadi pilihan sebab berpotensi mendapatkan sentimen positif dari aksi window dressing.
Selanjutnya: Selain Terbang ke Amerika, Vietjet Berencana Listing di Wall Street
Menarik Dibaca: 7 Zodiak yang Paling Kompetitif, Capricorn Salah Satunya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News