Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Hanya saja, di semester pertama 2021, Erik menilai periode tersebut merupakan masa yang cukup berisiko. Hal ini terkait dengan efektivitas dan khasiat vaksin yang masih belum diketahui. Sementara saat ini pasar hanya melihat dari sisi eksistensi dan distribusinya. Namun, bila ternyata vaksin tersebut memiliki khasiat, maka akan semakin memuluskan IHSG untuk bertengger di level 7.000–7.250 tahun depan.
Erik mengatakan sektor barang discretionary (barang sekunder) yang bersifat awet (durable goods) seperti motor dan mobil akan menarik tahun depan. Hal ini tercermin salah satunya dari mulai naiknya penjualan mobil. Tercatat, penjualan wholesales mobil domestik tumbuh 9,84% secara bulanan, dari semula 49.018 unit di bulan Oktober 2020 menjadi 53.844 unit di bulan November 2020.
Selain itu, sektor properti juga menarik seiring dengan era suku bunga rendah. Dalam hal ini, emiten sektor properti perumahan (residensial) yang lebih diuntungkan. Sementara segmen property komersil seperti mall dan perkantoran masih cukup berat seiring anjuran bekerja dari rumah atau work from home (WFH).
Tahun depan, Erik memproyeksi suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) berada di rentang 3,50%-3,75%. BI diharapkan dapat mempertahankan tingkat suku bunga dengan untuk mendorong perekonomian dan meringankan beban kredit untuk bisnis.
Baca Juga: IHSG berpeluang melanjutkan kenaikan pada Kamis (17/12), cermati saham-saham berikut
Ditambah, bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve diproyeksikan akan menahan tingkat suku bunga yang rendah hingga beberapa tahun mendatang. Sehingga, era suku bunga rendah masih akan berlanjut ke depan.
Sektor pertambangan, khususnya tambang logam juga menarik dicermati, seiring dengan sentimen pengembangan kendaraan listrik. Terlebih, Presiden AS yang terpilih, yakni Joe Biden, memiliki program untuk mengembangkan energi alternatif salah satunya lewat kendaraan listrik.
Baca Juga: Isu PSBB ketat kembali mencuat, bagaimana dampaknya ke IHSG?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News