Reporter: Chindy Puri | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan Jumat (10/11), setelah terkoreksi hari ini. Kamis (9/11), IHSG ditutup turun 0,11% di level 6.042,46.
Kepala Riset OSO Sekuritas Riska Afriani menilai, penurunan indeks hari ini merupakan aksi profit taking lanjutan. Koreksi selama dua hari terakhir wajar terjadi usai mencetak rekor baru terus menerus.
Ditambah lagi, sentimen positif dari dalam negeri masih minim. Pelaku pasar mencermati komentar dari Menteri Koordinator Perekonomian Indonesia Darmin Nasution terkait pertumbuhan ekonomi tahun ini hanya tumbuh sekitar 5,1%.
“Seandainya tahun ini 5,1% berarti target tahun depan sebesar 5,4% akan sulit tercapainya. Hal ini kan bisa menjadi salah satu sentimen negatif,” kata Riska.
Rilis data indeks penjualan ritel yang berada di bawah ekspektasi juga menjadi katalis negatif bagi IHSG. Indeks penjualan ritel bulan September hanya tumbuh 1,8 %, sedangkan ekpektasi pasar berada di angka 2,5%.
Prediksi Riska, besok, indeks akan dipengaruhi rilis data neraca transaksi berjalan (current account) Indonesia. Selain itu, pelaku pasar menanti rilis data klaim pengangguran di Amerika Serikat (AS). Jika hasilnya di bawah perkiraan, akan berimbas baik pada indeks.
Riska memprediksi, IHSG akan menguat terbatas dengan level support 6.025 dan resistance 6.082.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News