kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IHSG melorot 0,11% pada akhir sesi satu


Kamis, 09 November 2017 / 12:33 WIB
IHSG melorot 0,11% pada akhir sesi satu


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dibuka dengan penguatan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup sesi satu dengan penurunan. Kamis (9/11) pukul 12.00 WIB, IHSG turun 6,69 poin atau 0,11% ke 6.042,69.

Tujuh dari 10 indeks menurun. Penurunan terbesar berasal dari sektor barang konsume 0,74$. Sektor manufaktur terkoreksi 0,67%. Sementara sektor industri dasar tergores hingga 0,64%.

Sektor aneka industri terkoreksi 0,44%. Sektor konstruksi tergerus 0,35%. Dua sektor lain yang mencatat penurunan lebih tipis adalah sektor pertambangan dan sektor perdagangan. Kedua sektor turun masing-masing 0,08% dan 0,06%.

Tiga sektor masih menguji kekuatan di zona hijau. Sektor infrastruktur naik  0,83%. Sektor keuangan menguat 0,21%. Sedangkan sektor perkebunan menanjak 0,08%.

Total volume transaksi hingga tengah hari ini mencapai 5,42 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 3,28 triliun. Sebanyak 144 saham naik, 156 saham turun, dan 119 saham diam di tempat.

Pada indeks LQ45, emiten top gainers terdiri dari PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) dengan kenaikan haga 6,19%. Menyusul MNCN, saham PT Global Mediacom Tbk (BMTR) pun naik 2,48%. Sedangkan di posisi ketiga ada saham PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) dengan kenaikan 1,27%.

Sedangkan emiten top losers LQ45 adalah PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) yang harga sahamnya turun 2,40%, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) dengan penurunan harga 2,11%, dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) yang harganya turun 2%.

Investor asing mencatatkan penjualan bersih Rp 195,56 miliar di pasar reguler dan Rp 215,24 miliar di seluruh pasar. Saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencatat penjualan bersih asing Rp 141,2  miliar. Sedangkan penjualan bersih asing di saham PT United Tractors Tbk (UNTR) Rp 23,4 miliar. Saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) pun kena tekanan jual asing Rp 20,8 miliar.

Di posisi sebaliknya, pembelian bersih asing terjadi pada saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Rp 15 miliar, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 14,4 miliar, dan PT Astra International Tbk (ASII) Rp 13,5 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×