Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
Saham pertambangan rebound sejalan dengan reboundnya harga minyak mentah yang berhasil menebus USD 47 per barrel. Dana asing keluar tercatat Rp 589,216 miliar.
David bilang, Minimnya insentif positif dan masih lemahnya kinerja perdagangan April yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) kemarin turut menekan harga saham emiten sektoral. Ekspor Indonesia April lalu turun 3,07% (mom) dan turun 12,65% (yoy).
Sedangkan impor April lalu turun 4,5% (mom) dan 14,6% (yoy). Selain itu kinerja emiten yang masih menunjukkan pelemahan juga menekan beberapa big caps.
Sementara dari pasar global, bursa saham Amerika mengalami rally pada berkat lonjakan saham Apple dan saham-saham sektor energi menyusul naiknya harga minyak mentah.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 175,39 poin atau 1 % ke level 17.710,71. Sedangkan indeks S&P 500 naik 20,05 poin, atau 0,98 % menjadi 2.066,66 dan Nasdaq Composite menguat 57,78 poin atau 1,22 % ke level 4.775,46.
Harga minyak mentah berjangka jenis Brent ditutup naik US$1,14 atau 2,4 % pada level US$48,97 per barel. Harga minyak mentah berjangka AS, West Texas Intermediate (WTI ) naik sebesar US$1,51 atau 3,3 % menjadi US$47,72 per barel setelah menyentuh level tertingginya dalam enam bulan terakhir di level US$ 47,85.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News