Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup turun sebesar 30,15 poin atau 0,64 % menjadi 4.731,56, Senin (16/5). Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 7,90 poin (0,98 %) menjadi 809,12.
"Meskipun mayoritas bursa Asia menguat, IHSG tetap melanjutkan pelemahan. Data neraca perdagangan Indonesia yang surplus tidak mampu menahan aksi jual investor pada awal pekan ini (16/5)," kata Analis Reliance Securities Lanjar Nafi dikutip dari Antara.
Badan Pusat Statistik (BPS) melansir bahwa neraca perdagangan Indonesia pada April 2016 mencatatkan surplus sebesar 667,2 juta dolar Amerika Serikat, yakni ekspor mencapai 11,45 miliar dolar AS sementara impornya 10,78 miliar dolar AS.
Ia menambahkan bahwa investor asing yang menahan diri untuk melakukan aksi beli di pasar saham domestik menambah sentimen negatif bagi indeks. Dalam data perdagangan BEI tercatat, pelaku pasar asing membukukan jual bersih atau "foreign net sell" sebesar Rp585,91 juta pada awal pekan ini.
"Hanya sektor infrastruktur dan pertambangan yang mampu bergerak pada area positif," katanya.
Secara teknikal, lanjut dia, indikator stochastic terkonsolidasi negatif dengan momentum RSI yang memiliki tren penurunan sehingga IHSG BEI masih berpotensi mengalami tekanan dengan kisaran pergerakan di level 4700-4775 poin.
Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan saham di BEI mencapai 222.742 kali transaksi dengan total jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 3,80 miliar lembar saham senilai Rp4,86 triliun. Sebanyak 124 saham naik, 162 saham turun, dan 90 saham tidak bergerak atau stagnan nilainya.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng menguat 164,66 poin (0,84 %) ke level 19.883,95, indeks Nikkei naik 54,19 poin (0,33 %) ke level 16.466,40, dan Straits Times menguat 1,15 poin (0,04 %) ke posisi 2.736,06.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News