Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak beragam dengan kecenderungan menguat pada perdagangan besok. Pasalnya, indikator teknikal sudah mulai menunjukkan sinyal positif.
Lanjar Nafi, analis Realiance Securities mengatakan, secara teknikal IHSG masih terkonsolidasi setelah berhasil berbalik kembali di atas MA7 dan mencoba kembali menguji resistance yang menjadi resistance kuat double top di level 5475.
Indikator stochastic bergerak menyempit dari tekanan bearish menjadi terkonsolidasi pada middle oscillator dengan Pergerakan Indikator RSI yang flat di bawah momentum resistancenya.
"Sehingga diperkirakan IHSG cenderung akan bergerak mixed dengan penguatan terbatas menguji area resistance pada range 5.370-5.475." kata Lanjar dalam riset yang diterima KONTAN, Kamis (25/8).
Pada perdagangan hari ini, IHSG ditutup menguat 50.12 poin atau 0.93% di level 5454.12 dengan volume moderate. Sektor aneka industri dan konsumer memimpin penguatan sektoral.
Lanjar bilang, menguatnya harga minyak pada perdagangan di Asia menjadi salah satu faktor pendorong penguatan bursa hari ini. Pemerintah yang optimis pada amnesti pajak akan lebih efektif dari intensif pajak dan akan meningkatkan pertumbuhan investasi di Indonesia mampu menaikkan kembali rasa optimis investor. Investor asing terlihat melakukan net buy Rp 687.97 miliar.
Bursa Asia ditutup mayoritas pada zona negatif. Indeks Shanghai turun 0.6% ditengah kekhawatiran pemerintah mendinginkan kegiatan spekulatif pada pasar keuangan.
Sedangkan penurunan pada indeks saham di Jepang karena sepinya perdagangan menanti hasil pidato Janet Yellen yang dimana dapat meningkatkan permintaan Yen jika AS memperbesar probabilitas kenaikan biaya pinjaman tahun ini.
Minimnya data ekonomi yang rilis hari ini membuat investor berhati-hati pada pidato the fed diakhir pekan nanti setelah rilisnya GDP AS.
Bursa Eropa dibuka menukik menjelang hari dimana the fed dapat menjelaskan kemungkinan skala dan waktu naiknya biaya pinjaman di AS. Indeks sentimen bisnis di Jerman secara mengejutkan turun ke level terendah dalam enam bulan terakhir menjadi 106.2 dari 108.3 diperiode sebelumnya menjadi faktor penekan bursa Eropa pada hari ini.
Menurut Lanjar, sentimen selanjutnya yang akan mempengaruhi pasar datang dari survey kepercayaan konsumen di Jerman, data pertumbuhan GDP di Ingris, data pertumbuhan GDP dan hasil pidato The Fed mengenai kekuatan AS dan kemungkinan-kemungkinan naiknya biaya pinjaman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
