kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.306.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga turun dalam, simak rekomendasi untuk saham emiten tambang emas


Jumat, 13 Maret 2020 / 19:27 WIB
Harga turun dalam, simak rekomendasi untuk saham emiten tambang emas
ILUSTRASI. Emas batangan?atau logam mulia berat?50 gram produksi Aneka Tambang (Antam/ANTM) di Jakarta (21/6).


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham beberapa emiten tambang emas masih terpantau mengalami penurunan seturut dengan merosotnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam sepekan terakhir.

Saham PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) misalnya. Meski hari ini, Jumat (13/3) menguat 13,51% ke level Rp 210, namun sejak awal tahun saham PSAB terkoreksi 19,23%.

Baca Juga: IHSG naik 0,24%, 10 saham paling aktif diperdagangkan bernilai jumbo, Jumat (13/3)

Saham emiten alat berat yang juga kini menambang emas, PT United Tractors Tbk (UNTR) pun mengalami koreksi hingga 27,53% sejak awal tahun. Meski demikian, saham konstituen Indeks Kompas100  ini berhasil menguat 2,63% ke level Rp 15.600 pada perdagangan hari ini.

Koreksi yang menimpa saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) justru lebih parah. Tercatat, sejak awal tahun saham emiten pelat merah ini anjlok 43,10%.

Pergerakan positif hanya ditunjukkan oleh saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA). Sejak awal tahun, saham MDKA menguat 5,14% meski hari ini saham MDKA bergeming di level Rp 1.125 per saham.

Baca Juga: Seberapa efektif paket stimulus ekonomi? Begini penjelasan ekonom

Analis OSO Sekuritas Sukarno Alatas mengatakan, saat ini harga emas sedang dalam fase koreksi akibat profit taking. Oleh karena itu, tidak menutup kemungkinan apabila saham-saham emiten emas juga mengalami koreksi lanjutan yang lebih dalam.

“Jadi lebih baik wait and see terlebih dahulu,” ujar Sukarno kepada Kontan.co.id, Jumat (13/3).

Khusus untuk UNTR, Analis NH Korindo Sekuritas Meilki Darmawan mengatakan, alokasi capex sebesar US$ 25 juta akan dialokasikan untuk eksplorasi emas berpotensi memperbesar kontribusi pendapatan jangka panjang dari lini bisnis ini.

Tahun ini, Meilki mengestimasi volume penjualan emas UNTR hanya sekitar 360.000 ons (turun 12,2% secara tahunan) dengan harga jual rata-rata atau average selling price (ASP) sebesar US$ 1.380 per ons.

Baca Juga: IHSG menguat 0,24% pada penutupan perdagangan Jumat, ini 10 saham yang dilego asing

Sementara hingga akhir 2021, volume penjualan emas UNTR diperkirakan mencapai 381.000 ons.

Meilki mempertahankan rekomendasi beli (buy) saham UNTR dengan target harga di Rp 20.000 per saham, dengan pertimbangan PE Ratio pada 2020 dan 2021 di 7,3x/7,1x yang atraktif. Selain itu, potensi dividend yield yang diberikan oleh entitas Grup Astra tersebut sebesar 5,1%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×