kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.282.000   -45.000   -1,93%
  • USD/IDR 16.631   -4,00   -0,02%
  • IDX 8.089   -28,35   -0,35%
  • KOMPAS100 1.125   -3,67   -0,33%
  • LQ45 823   -1,05   -0,13%
  • ISSI 283   -0,59   -0,21%
  • IDX30 434   0,19   0,04%
  • IDXHIDIV20 499   -1,90   -0,38%
  • IDX80 127   0,29   0,23%
  • IDXV30 137   0,72   0,52%
  • IDXQ30 139   0,02   0,01%

Harga Emas Melemah Seiring Meredanya Perang Dagang, Ini Proyeksinya di Akhir Tahun


Senin, 27 Oktober 2025 / 19:45 WIB
Harga Emas Melemah Seiring Meredanya Perang Dagang, Ini Proyeksinya di Akhir Tahun
ILUSTRASI. Harga emas spot anjlok pada awal pekan. Tensi dagang yang mereda antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok dinilai menjadi pendorongnya.


Reporter: Chelsea Anastasia | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas spot anjlok pada awal pekan. Tensi dagang yang mereda antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok dinilai menjadi pendorongnya.

Berdasarkan Trading Economics, pada Senin (27/10/2025) pukul 18.37 WIB, harga emas menurun 2,15% secara harian ke level US$ 4.020 per ons troi.

Presiden HFX International Berjangka, Sutopo Widodo mengatakan, faktor pendorong utama pelemahan harga emas saat ini adalah meningkatnya minat risiko global (risk-on) dan ekspektasi kebijakan moneter AS.

"Kemajuan dalam negosiasi dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok memicu investor keluar dari aset safe haven seperti emas dan beralih ke aset berisiko," katanya kepada Kontan, Senin (27/10/2025).

Baca Juga: Harga Emas Dunia Turun, Begini Kinerja Saham Tambang Emas Domestik Senin (27/10)

Selain itu, Sutopo bilang, meskipun The Fed diproyeksikan memangkas suku bunga, kenaikan imbal hasil obligasi US Treasury (obligasi pemerintah AS) 10 tahun juga sempat memberikan tekanan pada emas

"Mengingat, obligasi menawarkan imbal hasil yang lebih kompetitif dibandingkan emas yang tidak memberikan yield," imbunya.

Di sisa tahun, Sutopo mencermati dua sentimen utama yang perlu dicermati investor emas. Pertama, perkembangan hasil pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping.

"Jika terobosan perdagangan benar-benar terwujud, sentimen risk-on akan berlanjut, dapat menekan harga emas lebih jauh," terangnya.

Namun, sebaliknya, jika pembicaraan menemui jalan buntu, ketidakpastian akan kembali melonjak dan memicu pembelian emas kembali. 

Baca Juga: Cek Harga Emas Antam, Turun Rp 23.000 Jadi Rp 2.327.000 Per Gram Hari Ini (27/10)

Kedua, keputusan dan proyeksi The Fed pasca-pemotongan suku bunga yang diekspektasikan. Sutopo menambahkan, jika The Fed mengisyaratkan siklus pelonggaran moneter yang agresif di masa depan, hal ini akan jadi angin segar bagi emas. 

"Sebab, pelonggaran moneter menurunkan biaya peluang memegang aset nir-imbal hasil tersebut," imbuh Sutopo.

Ia pun melihat, sentimen inflasi global juga akan krusial. Hal ini karena emas sering dijadikan lindung nilai terhadap kenaikan inflasi.

Maka, Sutopo memproyeksikan harga emas di sisa tahun ini akan cenderung volatil, dengan potensi penguatan bertahap menuju akhir tahun. Dalam jangka menengah hingga panjang, faktor fundamental masih menopang emas. 

Hingga akhir tahun, ia menaksir emas dapat mencapai kisaran US$ 4.150-US$ 4.200 per ons troi.

"Pelemahan saat ini hanyalah koreksi teknikal di tengah tren bullish yang didorong oleh kebijakan bank sentral utama dunia," pungkasnya.

Selanjutnya: Utang Pemerintah Tembus Rp 9.138,05 Triliun, Ini Strategi Menkeu Tekan Defisit

Menarik Dibaca: Awas Hujan Ekstrem di Provinsi Ini, Cek Peringatan Dini Cuaca Besok (28/10) dari BMKG

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×