kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga timah memanas, begini prospek selanjutnya


Jumat, 15 Januari 2021 / 07:05 WIB
Harga timah memanas, begini prospek selanjutnya


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selain nikel, timah menjadi komoditas pertambangan logam yang memiliki prospek baik tahun ini. Melansir Bloomberg, pada perdagangan Rabu (13/1), harga timah di bursa London Metal Exchanges (LME) berada di level US$ 21.035 per ton. Harga timah bahkan mencetak level tertingginya tahun ini, yakni pada level US$ 21.185 per ton pada perdagangan Selasa (5/1).

Analis NH Korindo Sekuritas Indonesia Maryoki Pajri Alhusnah menilai, tahun ini akan ada beberapa katalis yang bisa mempengaruhi harga timah. Salah satunya adalah pulihnya ekonomi China dan beberapa negara di dunia. Seperti yang diketahui, ekonomi China yang mulai pulih ditunjukkan dengan purchasing manager’s index (PMI) yang kembali ekspansif.

Di sisi lain, aktivitas manufaktur elektronik juga perlahan pulih sehingga menjadi katalis positif untuk timah. “Hal ini karena produk timah banyak dipakai di barang-barang elektronik,” terang Maryoki saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (14/1) malam.

Kemudian, booming tren kendaraan listrik juga menjadi katalis positif karena penggunaan timah pada kendaraan listrik akan tiga kali lebih besar daripada kendaraan biasa.

Baca Juga: Ini yang dilakukan Kementerian ESDM untuk cegah penambangan dan ekspor timah ilegal

NH Korindo Sekuritas Indonesia menilai harga logam ini akan normal dan stabil di kisaran harga US$ 18.000 per metrik ton-US$ 20.000 per metrik ton. Adapun kenaikan yang terjadi saat ini karena pemerintah Indonesia yang memiliki rencana untuk mengetatkan ekspor timah konsentrat, mengingat Indonesia merupakan produsen terbesar timah di dunia.

Maryoki mengatakan, dengan adanya wacana pengetatan ekspor timah dari Indonesia tentu akan mempengaruhi suplai timah dunia. Seperti halnya pengetatan ekspor bijih nikel beberapa waktu lalu yang mampu mempengaruhi harga nikel, dia menilai pengetatan ini juga akan memiliki pengaruh yang sama apabila benar-benar terjadi.

“Mengingat juga hal ini masih sebagai rencana dari pemerintah, namun kami melihat ini akan menjadi katalis bagi harga timah,” pungkas dia.

Baca Juga: Penambangan timah ilegal kian marak, Kementerian ESDM tutup celah ekspor konsentrat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×