Reporter: Rashif Usman | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten energi, PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) memburu potensi bisnis hingga US$ 7 miliar per tahun melalui penjualan motor listrik serta pengelolaan infrastruktur baterai yang dijalankan lewat Electrum, perusahaan patungannya bersama PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).
Managing Director Investor Relations Gita Sjahrir mengatakan sejak awal tahun 2024, bisnis kendaraan listrik mampu tumbuh hingga 90%. Pertumbuhan ini didorong oleh momentum adopsi kendaraan listrik untuk mitra B2B perusahaan.
"Kita percaya Electrum memiliki potensi pertumbuhan yang sangat besar, di mana saat ini bisnis konsep kita adalah B2B kita berfokus pada pengguna untuk komputer jarak jauh, gig riders dan mitra ride hailing," kata Gita Sjahrir dalam paparan publik, Jumat (12/9/2025).
Baca Juga: TBS Energi Utama (TOBA) Bidik Pertumbuhan Pendapatan di Sisa Tahun 2025
Hingga Juli 2025, jumlah motor listrik yang beroperasi mencapai 5.406 unit atau naik 87% YoY, didukung oleh 320 stasiun penukaran baterai (BSS) atau meningkat 150% YoY. Setiap hari lebih dari 21.000 transaksi penukaran baterai terjadi, sekaligus membantu menekan emisi karbon lebih dari 20 ton CO2 per hari.
Inisiatif ini juga meningkatkan kesejahteraan mitra pengemudi dengan kenaikan penghasilan hari. Adapun ekosistem EV juga didorong oleh kerja sama yang kuat dengan para pemain besar di sektor ride hailing yakni Gojek dan Grab.
"Saat ini kita fokusnya masih di Jabodetabek karena di Jabodetabek sendiri sudah banyak sekali jaringan drivers Gojek dan Grab," tambahnya.
Baca Juga: Pendapatan Bisnis Energi Hijau Meroket 440%, TOBA Makin Yakin Transformasi Bisnis
Dalam kesempatan yang sama, SVP Corporate Finance & Investor Relations TOBA, Mirza Hippy, menambahkan Electrum merupakan bisnis ekosistem kendaraan listrik yang tidak hanya berfokus pada penyediaan baterai, tetapi juga mengembangkan stasiun penukaran baterai (battery swapping stations). Layanan ini dapat dimanfaatkan secara optimal apabila didukung oleh armada kendaraan yang memadai.
"Untuk secara guidelines ke depan mungkin yang bisa kami sampaikan adalah kami menargetkan sampai dengan tahun 2030 sekitar US$ 200-US$300 juta dari sisi top line revenues," jelas Mirza.
Selanjutnya: Aturan Baru TKDN Bikin Investor Lebih Fleksibel
Menarik Dibaca: Promo Superindo Hari Ini Periode 12-14 September 2025, Aneka Bawang Segar Diskon 20%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News