Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Sempat mengalami penurunan harga kemarin, kini harga tembaga pun kembali menguat. Hal ini karena pamor asset beresiko mulai naik dan harga komoditas tembaga pun terangkat.
Mengutip Bloomberg di pasar spot, Senin (5/11), harga tembaga kontrak pengiriman tiga bulanan di London Metal Exchange (LME) berada di level US$ 6.191per metrik ton atau turun 1,46%. Sedangkan dalam sepekan harga tembaga malah menunjukkan peningkatan 0,50%.
“Kalau untuk harga tembaga dalam sepekan naik karena pamor asset berisiko yang mulai naik. Dan naiknya pamor asset beresiko karena dollar yang sempat tertekan,” ujar Analis Asia Tradepoint Futures, Andri Hardianto kepada KONTAN, Selasa (6/11).
Sedangkan penurunan harga tembaga dari 2 November 2018 hingga 5 November 2018, faktornya hanya sekedar teknikal saja karena pelaku pasar melakukan aksi ambil untung saja dalam sepekan. Dan sampai saat ini, Andri bilang tingkat kepercayaan asset beresiko pun masih tinggi, sehingga diproyeksikan harga tembaga masih akan naik.
Secara fundamental, pergerakan harga tembaga besok masih dalam tahap ketidakpastian. Hal ini karena jelang pemilihan umum anggota legislatif di Amerika Serikat yang masih ditunggu kepastiannya.
Andri menuturkan jika anggota partai Demokrat yang terpilih maka kebijakan Trump akan terancam. Sementara bila anggota partai Republik yang terpilih akan membuat kebijakan Trump aman.
“China merupakan konsumen komoditas terbesar. Dengan pertumbuhan ekonomi China yang melambat, dan hasil pemilu di AS yang berpengaruh ke China, karena terkait kebijakan perang dagang, maka harga tembaga berpotensi lemah,” sebut Andri.
Terlepas dari ketidakpastian pemilu anggota legislatif di AS, rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang berisi hasil kenaikan suku bunga pada Desember mendatang membuat dollar berpotensi rebound.
Dengan begitu, harga tembaga penguatannya terbatas meski tidak setinggi yang ditargetkan. Andri memproyeksi harga tembaga besok di kisaran US$ 6.180 per metrik ton sampai US$ 6.020 per metric ton.
Hingga akhir tahun, Andri pun melihat sentimen positif akan harga tembaga. Hal ini karena masih ada potensi kenaikan pertumbuhan ekonomi China akhir tahun.
Diproyeksi harga tembaga akhir 2018 mencapai level US$ 6.000 per metrik ton sampai US$ 6.100 per metric ton. Ia pun merekomendasikan untuk wait and see.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News