Reporter: Chelsea Anastasia | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT Indokripto Koin Semesta (COIN) dan PT Chandra Daya Investasi (CDIA) kembali diperdagangkan, Jumat (18/7), setelah Bursa Efek Indonesia (BEI) mensuspensi atau menghentikan sementara perdagangan dua saham itu pada Kamis (17/7).
Pada perdagangan Jumat (18/7), harga saham CDIA melejit 25% ke level Rp 975 per saham. Saham CDIA sudah melambung 280,86% sejak IPO.
Sementara itu, harga saham COIN melompat 24,47% ke posisi Rp 590 per saham, atau meroket 337,04% sejak melantai di bursa.
Analis Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta melihat, kondisi ini mencerminkan minat pasar terhadap saham-saham tersebut masih sangat tinggi.
“Dari sisi teknikal, demand terhadap saham ini masih sangat kuat. Bahkan saat IPO, saham CDIA mencatat kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 400 kali,” tuturnya kepada Kontan, Jumat (18/7).
Baca Juga: Suspensi Saham CDIA dan COIN Dibuka, Harganya Masih Terus Bergerak Naik
Sementara itu, dari sisi fundamental, Nafan melihat kinerja COIN dan CDN juga solid. Meskipun, valuasinya sudah premium dengan price to earning (PE) dan price to book value (PBV) yang berada di level tiga digit.
Akan tetapi, menurut dia, setidaknya berdasarkan prospektus, baik pendapatan (top line) maupun laba bersih (bottom line) perusahaan tercatat meningkat.
“Jika kinerja keuangan juga menunjukkan hasil yang baik, maka harga saham berpotensi terus terapresiasi," imbuhnya.
Asal tahu saja, BEI menghentikan sementara perdagangan saham CDIA dan COIN pada Kamis (17/7).
Penghentian sementara ini dilakukan sebagai bentuk cooling down, setelah terjadinya lonjakan harga yang signifikan secara kumulatif.
Keputusan ini diambil untuk menjaga pasar tetap teratur serta melindungi investor.
Baca Juga: Chandra Daya Investasi (CDIA) Bersiap Tambah Dua Kapal Baru
Selanjutnya: Saham TLKM Ditutup Stagnan pada Jumat (18 /7), Transaksi Capai Rp 232,60 Miliar
Menarik Dibaca: Mari Mengenal Diet Mayo Salah Satu Cara Efektif Menurunkan Berat Badan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News