kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.902.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.254   -27,00   -0,17%
  • IDX 6.995   50,91   0,73%
  • KOMPAS100 1.019   7,84   0,78%
  • LQ45 777   8,63   1,12%
  • ISSI 230   -0,12   -0,05%
  • IDX30 400   5,25   1,33%
  • IDXHIDIV20 464   8,44   1,85%
  • IDX80 114   0,91   0,80%
  • IDXV30 116   1,40   1,22%
  • IDXQ30 129   1,50   1,18%

Hari Perdana IPO, Harga Saham CDIA & COIN Terbang Tinggi, Apakah Layak Beli / Jual?


Kamis, 10 Juli 2025 / 06:53 WIB
Hari Perdana IPO, Harga Saham CDIA & COIN Terbang Tinggi, Apakah Layak Beli / Jual?
ILUSTRASI. Hari Perdana IPO, Harga Saham CDIA & COIN Terbang Tinggi, Apakah Layak Beli / Jual?


Reporter: Rashif Usman | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga dua saham baru yang resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui hajatan penawaran umum perdana saham alias Initial Public Offering (IPO) pada Rabu (9/7) melonjak tinggi. Dua saham IPO itu adalah PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) dan PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN. Setelah lonjakan harga, apakah saham CDIA dan COIN masih layak dibeli atau harus jual? 

Harga IPO saham COIN adalah Rp 100. Setelah IPO, pergerakan harga saham COIN melonjak 35% ke level Rp 135 per saham.

Dalam hajatan ini, COIN menawarkan 2,2 miliar saham. Ini setara dengan 15% dari modal dicatat dan disetor pasca IPO. Alhasil, COIN berhasil mengantongi dana segar sebesar Rp 220,58 miliar.

Seluruh dana yang diperoleh dari hajatan IPO setelah dikurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan IPO akan digunakan untuk dua hal. Pertama, sekitar 85% dari dana IPO akan diberikan kepada PT Central Finansial X dalam bentuk penyertaan modal.

Sementara sisanya akan diberikan kepada anak usaha COIN lainnya, yaitu PT Kustodian Koin Indonesia dalam bentuk penyertaan modal yang akan dipakai untuk modal kerja. 

Baca Juga: Klik Sscasn.bkn.go.id, Kejaksaan Buka Rekrutmen PPPK Nakes 2025, Cek Gaji P3K Terbaru

Sedangkan, pergerakan harga saham CDIA melonjak 34,74% ke level Rp 256 dari harga IPO di Rp 190 per saham.

Dalam hajatan ini, anak usaha PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) menawarkan maksimal 12,48 miliar saham. Ini setara dengan 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Alhasil, CDIA mengantongi dana segar sebesar Rp 2,37 triliun dari hajatan IPO ini.

IPO CDIA mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed hingga 563,64 kali dalam penjatahan terpusat atau pooling allotment. Sementara dalam penjatahan pasti atau fixed allotment, IPO CDIA mengalami oversubscribed hingga 15,06 kali.

Total partisipasi IPO CDIA mencapai 400,126 investor sepanjang masa penawaran. Antusiasme ini terlihat selama seluruh proses penawaran, mulai dari masa penawaran awal pada 19-24 Juni 2025 hingga masa penawaran umum pada 2 – 7 Juli 2025.

Tonton: Kata BEI Soal Dugaan Uang Damai dari Ajaib ke Nasabah Soal Transaksi Janggal

Rekomendasi saham IPO

Investment Analyst Infovesta Utama Ekky Topan  mengungkapkan dari sisi teknikal, antusiasme tinggi pasca IPO membuka ruang untuk penguatan lanjutan. Ini terlihat dari pola IPO Grup Prajogo Pangestu sebelumnya seperti PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) yang mencatatkan Auto Rejection Atas (ARA) berturut-turut. 

Namun, risiko suspensi oleh BEI tetap terbuka jika volatilitas terlalu tinggi atau harga terus menanjak tanpa koreksi wajar, terutama setelah ARA lebih dari 5 hari berturut-turut. 

"Secara valuasi target harga CDIA di area sekitar Rp 2.000. Di atas rata-rata per sektor sejenis, namun masih wajar dengan prospek yang ada CDIA dihargai dengan harga premium," kata Ekky kepada Kontan, Rabu (9/7).

Sementara itu, Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI, Kristian S. Manullang menerangkan pergerakan harga saham dapat terjadi karena mekanisme pasar yang dipengaruhi oleh kekuatan permintaan dan penawaran. 

"BEI tidak dapat memastikan apakah harga saham suatu perusahaan yang baru IPO akan mengalami kenaikan atau penurunan," ucap Kristian kepada Kontan, Rabu (9/7).

 

Namun demikian, BEI senantiasa berupaya memastikan terselenggaranya perdagangan efek yang teratur, wajar dan efisien. 

Dalam menjalankan fungsi pengawasan, BEI melakukan pemantauan terhadap seluruh efek yang diperdagangkan dan jika diperlukan dapat melakukan tindakan pengawasan seperti UMA, Suspensi dan melakukan pemeriksaan sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku.

Terkait kriteria suspensi atau Unusual Market Activity (UMA), Kristian bilang "Bursa memiliki parameter yang diterapkan dalam melakukan pemantauan terhadap semua saham di bursa," jelasnya.

Tonton: Trump Segera Berlakukan Tambahan Tarif 10% untuk Anggota BRICS, RI SIap-SIap Kena Tarif 42%

Selanjutnya: Nila Tukar Rupiah Terseret Data Domestik

Menarik Dibaca: Daftar 7 Film Horor Indonesia Terbaru di Netflix yang Wajib Ditonton Semua

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×