CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Harga Saham Chandra Asri (TPIA) Mulai Melandai Jelang Rebalancing Indeks MSCI Berlaku


Jumat, 31 Mei 2024 / 13:59 WIB
Harga Saham Chandra Asri (TPIA) Mulai Melandai Jelang Rebalancing Indeks MSCI Berlaku
ILUSTRASI. Harga saham PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) mulai melandai jelang masa efektif rebalancing indeks MSCI. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/23/04/2024


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) mulai bergerak melandai jelang masa efektif rebalancing indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI). Rebalancing MSCI akan berlaku pada penutupan perdagangan hari ini, 31 Mei 2024 dan mulai berlaku efektif per 1 Juni 2024.

Dalam kocok ulang kali ini, TPIA masuk ke dalam MSCI Global Standard Index. Menjelang rebalancing, harga saham TPIA mengalami koreksi 175 poin atau turun 1,91% ke level harga Rp 8.975 per saham hingga sesi I perdagangan Jumat (31/5).

Sedangkan pada perdagangan kemarin Kamis (30/5), harga TPIA parkir di area Rp 9.150 per saham, stagnan dari harga penutupan hari sebelumnya. Pelaku pasar perlu mencermati, lantaran koreksi harga saham menjelang masa efektif rebalancing indeks umum terjadi. 

Baca Juga: Intip Rekomendasi Saham BREN & TPIA yang Masuk Indeks Global

Dalam pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya, Analis Stocknow.id Abdul Haq Alfaruqy mengemukakan bahwa mayoritas saham yang masuk ke dalam indeks global mengalami kenaikan harga sejak pengumuman rebalancing. Hal ini terdorong oleh respons pelaku pasar mengantisipasi potensi aliran dana (inflow) dari investor asing.

Hanya saja, Abdul Haq mengingatkan kenaikan harga itu tidak berlangsung jangka panjang. Bahkan dalam beberapa kasus cenderung bersifat spekulatif dan euforia sesaat dari pelaku pasar. Setelah sentimen mereda, tren harga saham kembali pada fundamental atau prospek kinerja masing-masing emiten.

Head of Equity Research Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas punya catatan serupa, dimana pemberlakuan efektif indeks biasanya akan dimanfaatkan untuk aksi profit taking. 

Founder WH-Project William Hartanto turut menyoroti potensi profit taking. Apalagi, tingkat risiko akan makin tinggi pada saham yang sebelumnya sudah menguat signifikan seperti TPIA.

Harga saham TPIA memang telah menanjak cukup signifikan. Dalam sebulan terakhir, harga TPIA mengakumulasi penguatan 22,53% atau 70,95% jika diukur secara year to date. 

Merujuk RTI Business, TPIA menjadi saham teratas di daftar net foreign buy, saham yang diburu oleh investor asing dalam 20 hari terakhir.

TPIA bahkan sempat menjadi saham dengan kapitalisasi pasar (market cap) terbesar ketiga di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebelum digeser oleh PT Amman Mineral Inetrnasional Tbk (AMMN). Saat ini TPIA menjadi saham market cap terbesar keempat dengan nilai Rp 776,44 triliun.

Baca Juga: Akuisisi Kilang Minyak di Singapura dan Masuk Indeks MSCI, Simak Prospek TPIA

Adapun, bersamaan dengan masuknya TPIA ke indeks MSCI Global Standard Indexes, saham PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) keluar dari indeks tersebut. Dalam kocok ulang kali ini TOWR dan SMGR turun ke MSCI Small Cap Index.

Secara bersamaan, tiga saham lain masuk ke MSCI Small Cap Index, yakni PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) dan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ).

Sementara itu, delapan saham keluar dari MSCI Small Cap Index. Yakni PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI), PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP), PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), PT Metro Healthcare Indonesia Tbk (CARE) dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×