Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga salah satu saham blue chip di Bursa Efek Indonesia (BEI) berhasil bangkit setelah mengalami pelemahan tajam. Di tengah tren pembalikan harga itu, analis rekomendasi investor yang telah memiliki saham blue chip tersebut untuk menambah kepemilikan.
Saham blue chip yang mulai bangkit tersebut adalah saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP). Saham ICBP termasuk anggota Indeks LQ45 yang identik dengan saham blue chip.
Pada perdagangan Senin 29 April 2024, harga saham ICBP ditutup di level 10.675, naik 75 poin atau 0,71% dibandingkan sehari sebelumnya. Kenaikan tersebut mengakumulasi penguatan harga saham ICBP selama perdagangan 5 hari terakhir sebesar 850 poin atau 8,65%.
Harga saham ICBP sempat mencapai level 11.600 pada 28 Maret 2024. Namun sejak saat itu harga saham Salim Group ini melemah ke level terendah pada tahun ini yakni 9.725 pada 19 April lalu.
Kala harga saham ICBP mulai bangkit, sejumlah analis rekomendasi ADD saham tersebut. Salah satu rekomendasi disampaikan oleh Senior Investment Information Mirae Aset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta merekomendasikan ADD dengan target harga Rp 11.650 per saham.
Baca Juga: Cek Rekomendasi Saham untuk Menyambut bulan Mei 2024
Analis Sinarmas Sekuritas Vita Lestari juga rekomendasi ADD saham ICBP dengan target Harga Rp 12.550. Namun target harga itu turun dari rekomendasi sebelumnya Rp 13.500.
Analis menilai positif outlook PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP). Pertumbuhan volume penjualan seiring pertumbuhan daya beli menjadi pendorongnya.
Senior Investment Information Mirae Aset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta mengatakan bahwa outlook ICBP cukup positif didorong sejumlah sentimen. "Salah satunya diversifikasi produk," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (29/4).
Dijelaskan, optimisme itu sejalan dengan panduan manajemen untuk pertumbuhan pendapatan satu digit yang didorong oleh ekspansi volume. Namun demikian, pihaknya meyakini bahwa pertumbuhan ini berpotensi mencapai kisaran satu digit yang tinggi berdasarkan beberapa faktor.
Pertama, pemulihan daya beli yang diantisipasi akibat potensi penurunan suku bunga di semester II 2024 dan inflasi pasca Idul Fitri yang terkendali, kemungkinan akan meningkatkan permintaan konsumen, terutama untuk segmen mie instan.
Keberhasilan peluncuran produk baru yang berkelanjutan di berbagai divisi pada tahun 2023 semakin memperkuat prospek ini.
Kedua, peningkatan panduan EBIT manajemen sebesar 19%-21%. Angka itu naik dibandingkan dengan kisaran historis 16%-20% dalam lima tahun terakhir, menunjukkan meningkatnya kepercayaan diri manajemen untuk mengelola tekanan biaya dan meningkatkan profitabilitas.
Analis Mirae Asset Sekuritas Abyan H. Yuntoharjo menambahkan bahwa keputusan perseroan untuk meningkatkan belanja modal menjadi Rp 3,5 triliun menandakan pergeseran strategis untuk memperluas kapasitas produksinya.
Investasi yang ditargetkan ini mengikuti alokasi belanja modal konservatif selama dua tahun dan memprioritaskan segmen inti perusahaan, yakni, mie, produk susu, dan makanan ringan.
"Peningkatan alokasi belanja modal ini kemungkinan besar untuk memenuhi permintaan yang masih tinggi dan backlog dalam hal perluasan kapasitas, pemeliharaan, dan area-area penting lainnya," tambahnya dalam riset, Rabu (27/3).
"Kami mengantisipasi peningkatan daya beli pada kuartal I 2024 karena adanya pencairan bantuan sosial dan momentum hari raya Idul Fitri," jelasnya.
Di sisi lain, dengan kondisi harga bahan baku saat ini diperkirakan juga dapat meningkatkan marjin perseroan.
Mengutip Trading Economics, harga gandum berada di US$ 598,5 per bush. Harga tersebut telah turun dari puncaknya pada semester I 2023 di US$ 750 per bush.
Itulah rekomendasi saham blue chip ICBP untuk perdagangan hari ini, Selasa 30 April 2024. Ingat, segala risiko investasi atas rekomendasi saham di atas menjadi tanggung jawab Anda sendiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News