Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Harga salah satu saham blue chip sektor ritel ini telah naik tinggi dalam sebulan terakhir. Analis melihat harga saham tersebut masih bisa naik lagi. Oleh karena itu, analis sarankan beli saham blue chip tersebut.
Saham blue chip adalah saham lapis satu di bursa efek karena memiliki fundamental kuat dan nilai kapitalisasi pasar besar mencapai puluhan hingga ratusan triliun rupiah. Di Bursa Efek Indonesia (BEI), saham blue chip identik dengan saham-saham di Indeks LQ45.
Indeks LQ45 berisi 45 saham dengan kapitalisasi pasar terbesar dan paling likuid dalam perdagangan. Salah satu saham LQ45 yang telah naik tinggi dalam sebulan terakhir adalah saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT).
Harga saham AMRT pada perdagangan Rabu 27 Maret 2024 ditutup stagnan di level 2.900. Dalam sebulan terakhir, harga saham AMRT telah meningkat 200 poin atau 7,41%.
Walaupun telah naik tinggi, analis prediksi harga saham AMRT masih bisa meningkat lagi. Oleh karena itu, analis ini tetap mempertahankan rekomendasi beli saham AMRT.
Rekomendasi itu disampaikan Analis Bahana Sekuritas Christine Natasya. Christine mempertahankan beli saham AMRT dengan target harga tidak berubah sebesar Rp 3.400 per saham.
Menurut Christine, AMRT adalah salah satu dari sedikit pengecer yang berhasil membukukan pertumbuhan yang tangguh, meskipun daya beli secara umum melemah. Penilaian premium ini dipandang berdasarkan faktor AMRT yang secara konsisten membukukan pertumbuhan pendapatan dua digit sejak pandemi Covid pada tahun 2020. Risiko bagi AMRT ialah belanja konsumen yang lebih buruk dari perkiraan, dan beban operasional toko baru yang lebih tinggi dari perkiraan.
Baca Juga: Emiten Ini Berhasil Ubah Rugi Triliunan Rupiah Jadi Laba, Apa Sahamnya Layak Dibeli?
Christine prediksi, AMRT mampu melanjutkan pertumbuhan kinerja dobel digit di tahun 2024. Kinerja AMRT bakal didukung oleh ekspansi pembukaan toko-toko baru.
AMRT membukukan keuntungan sebesar Rp 1,2 triliun di kuartal IV-2023 yang menjadikan laba bersih tahun 2023 menjadi Rp 3.4 triliun yang bertumbuh 19,2%yoy. Angka ini sejalan dengan perkiraan Bahana Sekuritas.
Margin kotor kuartal IV-2023 berada di angka 22,9%, lebih tinggi dibandingkan 20,9% pada kuartal III-2023, dan 21,0% pada kuartal IV-2022. Margin Ebitda kuartal IV-2023 berada di 4.7% dibandingkan 1.7% di kuartal III-2023, dan 4.8% di kuartal IV-2022.
Christine melihat, ekspansi Gross Profit Margin (GPM) AMRT terutama disebabkan oleh peningkatan margin kotor segmen makanan dan non-makanan.
Jika dirinci, pertumbuhan pendapatan Jabodetabek pada kuartal IV-2023 sebesar -1.3% qoq, namun bertumbuh 3.8% yoy. Sementara wilayah Jawa di luar Jabodetabek bertumbuh 4.5% qoq dan 6.4% yoy, sedangkan pendapatan dari wilayah di luar Jawa pada kuartal IV-2023 tercatat naik 2.1% qoq dan 8.5% yoy.
Christine mengharapkan, pendapatan dua digit lainnya bagi AMRT di tahun 2024. Di tahun 2023 lalu, AMRT berhasil membukukan total toko sebesar 22,3 ribu. Jumlah tersebut bertumbuh 9%yoy dari pembukaan toko baru Alfamart 1,274 toko dan anak perusahaannya 569 toko.
Sejalan dengan ekspansinya, beban gaji AMRT pada kuartal IV-2023 sebesar Rp2,6 miliar terpantau menurun -4,2% qoq dan naik 27,5% yoy, sedangkan beban sewa AMRT pada kuartal IV sebesar Rp126 miliar yang turun -1,2% q-q dan naik 6,2% yoy.
AMRT memperkirakan pertumbuhan pendapatan pada tahun 2024 sekitar 10-11% dan Penjualan Tiap Toko alias Same Sales Store Growth (SSSG) di antara 4-6%.
Panduan perusahaan mengenai jumlah perluasan toko untuk tahun 2024 sekitar 1000 untuk Alfamart, 200 untuk Alfamidi, Lawson sekitar 250.
Bahana Sekuritas memperkirakan kinerja pendapatan AMRT akan tumbuh sebesar 11,6% di tahun 2024 menjadi Rp 119,4 triliun, dengan pertumbuhan laba sebesar 20,4%yoy menjadi Rp 4,09 triliun. “Kami harapkan pendapatan dua digit lainnya pada tahun 2024,” ungkap Christine dalam riset 25 Maret 2024.
Itulah rekomendasi saham blue chip untuk perdagangan hari ini, Kamis 28 Maret 2024. Ingat, segala risiko investasi atas rekomendasi saham di atas menjadi tanggung jawab Anda sendiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News