Reporter: Agus Triyono, Sunarti Agustina | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. Kurs yen tengah menguat. Harga saham di bursa saham Asia yang anjlok, mendorong permintaan mata uang safe haven seperti yen. Akibatnya yen menguat.
Di pasar spot, Senin (29/7) pukul 16.00 WIB, pasangan USD/JPY melemah 0,28% ke 97,93. Pairing EUR/JPY melemah 0,20% menjadi 130,15 dan AUD/JPY melemah 0,44% ke 90,579 dibanding hari sebelumnya.
Sejumlah saham unggulan di pasar saham Asia, jatuh pada sesi perdagangan Senin pagi (29/7). Indeks MSCI Asia Pacific juga tercatat anjlok 1,6% menjadi 133,23 sampai pukul 16.17 waktu Tokyo. Kengo Suzuki, analis mata uang Mizuho Securities, Tokyo sebagaimana dikutip Bloomberg pun sepakat bahwa, kejatuhan sejumlah saham di Asia menjadi obat kuat yen.
Nanang Wahyudin, analis SoeGee Futures bilang, pasar sedang menunggu dan mengantisipasi perubahan kebijakan moneter yang disampaikan oleh Gubernur Bank Sentral Jepang (BoJ), serta data manufaktur China, yang dirilis pekan ini. Selain itu, menguatnya yen juga karena faktor teknikal setelah yen melemah beberapa hari terakhir.
Daru Wibisono, analis Monex Investindo Futures menambahkan, penguatan yen juga ditopang oleh kenaikan pendapatan dari sejumlah perusahaan besar di Jepang. Selain itu, rilis data penjualan ritel Jepang per Juni lalu yang naik 1,6% atau lebih tinggi dari Mei yang hanya naik 0,8%, juga memberikan katalis cukup positif bagi yen.
Di sisi lain, dollar AS sedang tertekan karena belum ada katalis positif bagi mata uang Paman Sam ini. Bank Aentral AS masih belum juga memberi gambaran konkret tentang penarikan stimulus moneter. Ini membuat dollar AS melemah. "Negatifnya data ketenagakerjaan Amerika menimbulkan kegelisahan pasar sehingga melemahkan dollar AS termasuk terhadap yen," kata Daru.
Pada pairing AUD/JPY, kata Tonny Mariano, analis Harvest International Futures, AUD tertekan spekulasi akan ada pemangkasan suku bunga pleh Bank Sentral Australia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
