CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.386.000   -14.000   -1,00%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

Harga Minyak Stabil di Tengah Harapan Kenaikan Permintaan di China


Selasa, 25 April 2023 / 11:19 WIB
Harga Minyak Stabil di Tengah Harapan Kenaikan Permintaan di China
ILUSTRASI. harga minyak. REUTERS/Lucy Nicholson


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga minyak stabil pada Selasa karena investor mencermati efek musim liburan di China yang dapat meningkatkan permintaan bahan bakar. Namun investor juga memperhatikan prospek kenaikan suku bunga di negara lain yang bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi.

Harga minyak mentah Brent naik 4 sen menjadi US$ 82,77 per barel pada 0345 GMT, sementara minyak mentah West Texas Intermediate AS naik 6 sen menjadi US$ 78,82 per barel.

Sebelumnya harga minyak berjangka telah naik lebih dari 1% pada hari Senin di tengah optimisme bahwa perjalanan liburan di China akan meningkatkan permintaan bahan bakar di negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut.

Pemesanan perjalanan ke luar negeri selama liburan May Day mendatang menunjukkan pemulihan berkelanjutan dalam perjalanan ke negara-negara Asia. 

Baca Juga: Bursa Asia Turun pada Selasa (25/4), Kebijakan Moneter Longgar Menyokong Nikkei

Namun, jumlahnya tetap jauh dari tingkat pra-COVID, dengan harga tiket pesawat jarak jauh yang telah melonjak dan tidak tersedianya penerbangan yang cukup.

"Investor menyatakan optimisme bahwa perjalanan liburan di China akan meningkatkan permintaan bahan bakar di negara importir minyak terbesar dunia," kata Leon Li, seorang analis di CMC Markets.

"Selain itu, ekspektasi adanya perlambatan pertumbuhan produk domestik bruto AS pada kuartal pertama telah mendorong mundurnya indeks dolar AS yang mendukung kenaikan harga minyak," lanjutnya.

Namun, investor tetap mewaspadai bank sentral di Amerika Serikat, Inggris, dan Uni Eropa yang berpotensi menaikkan suku bunga untuk mengekang inflasi, yang dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi dan mengurangi permintaan energi.

Federal Reserve AS, Bank of England dan Bank Sentral Eropa diperkirakan akan menaikkan suku bunga pada minggu pertama bulan Mei.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[ntensive Boothcamp] Business Intelligence with Ms Excel Sales for Non-Sales (Sales for Non-Sales Bukan Orang Sales, Bisa Menjual?)

[X]
×