Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak mentah bertahan stabil pada hari Rabu (5/4). Di antara dua sentimen yakni prospek ekonomi yang memburuk terhadap ekspektasi penurunan persediaan minyak mentah Amerika Serikat (AS) dan rencana OPEC+ untuk mengurangi produksinya.
Melansir Reuters, harga minyak mentah Brent turun tipis 15 sen atau 0,18% menjadi US$84,79 per barel pada 1350 GMT. Sedangkan, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 19 sen atau 0,24% menjadi US$80,52 per barel.
Lowongan pekerjaan AS pada bulan Februari turun ke level terendah hampir dua tahun, pertanda pasar tenaga kerja sedang mendingin.
"(Data) bisa menjadi tanda pertama kelemahan di pasar tenaga kerja AS dan itu sangat besar. Tanpa itu, (Federal Reserve AS) akan merasa sangat sulit untuk membuat argumen bahwa mereka menghentikan siklus pengetatan," kata Craig Erlam, senior markets analyst OANDA.
Pedagang akan mencari petunjuk tentang tren ekonomi yang lebih luas dari data non-farm payrolls AS yang akan dirilis minggu ini. Pasalnya data ekonomi yang lemah dari AS dan China meningkatkan kekhawatiran permintaan.
Baca Juga: Harga Minyak Lanjut Menguat Pada Rabu (5/4) Pagi
"Saat ini menimbulkan kekhawatiran tentang ekspansi ekonomi yang sehat karena aktivitas manufaktur China, zona euro, dan AS melambat bulan lalu," kata Tamas Varga dari broker minyak PVM.
Rekor aliran diesel Rusia ke Timur Tengah pada bulan Maret dan kinerja lamban dari kontrak distilasi menengah telah "bertindak sebagai rem pada setiap upaya untuk mendorong harga minyak mentah lebih tinggi", kata Varga.
Pasar melihat beberapa dukungan, bagaimanapun, dari laporan industri yang menunjukkan persediaan minyak mentah AS turun sekitar 4,3 juta barel dalam pekan yang berakhir 31 Maret.
Laporan persediaan resmi oleh Administrasi Informasi Energi AS akan dirilis pada pukul 14.30 GMT pada hari Rabu.
Harga juga terus didukung oleh pemotongan sukarela yang dijanjikan oleh OPEC+.
Baca Juga: Harga Minyak Mentah Stabil Selasa (4/4), Brent ke US$84,63 dan WTI ke US$80,19
"Keputusan OPEC+ untuk secara sukarela memangkas pasokan minyak mentah mulai Mei dan seterusnya telah mengejutkan banyak orang, mengingat keseimbangan minyak mentah global sudah diperkirakan akan semakin ketat selama bulan-bulan musim panas, sesuatu yang pasti akan membantu menjaga harga minyak mentah tetap didukung," Kata analis minyak mentah Kpler, Johannes Rauball.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News