Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga minyak mulai 2019 masih positif pada hari Rabu (2/1), meskipun prospek umum untuk tahun ini lemah di tengah melambungnya pasokan minyak mentah AS dan kekhawatiran perlambatan ekonomi.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan pada US$ 45,86 per barel pada Pukul 00.24 GMT, naik US$ 45 sen, atau 1%, dari penutupan akhir tahun 2018 yang sebesar US$ 45,77 per barel.
Sementara untuk minyak mentah berjangka internasional Brent belum diperdagangkan. Namun pada perdagangan Senin (31/12) harga minyak sebesar Brent US$ 53,77 per barel.
Harga minyak berakhir pada 2018 dengan kerugian untuk pertama kalinya sejak 2015, setelah kuartal keempat yang membuat pembeli meninggalkan pasar karena kekhawatiran yang meningkat tentang kelebihan pasokan dan sinyal campuran terkait dengan sanksi baru AS terhadap Iran.
"Harga minyak mencatat penurunan tahunan pertama mereka dalam tiga tahun di tengah kekhawatiran perlambatan ekonomi global dan kekhawatiran melimpahnya pasokan yang berkelanjutan," kata Adeel Minhas, seorang konsultan di Rivkin Securities Australia, seperti dikutip Reuters, Rabu (2/1).
Untuk tahun ini, berjangka minyak mentah Intermediate West Texas Intermediate (WTI) AS merosot hampir 25%, sementara Brent anjlok hampir 20%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
