Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak naik di perdagangan pagi Asia pada hari Senin (4/9). Sentimen pasar didukung oleh data ekonomi China dan Amerika Serikat (AS) yang positif, serta ekspektasi pemangkasan suplai minyak mentah yang sedang berlangsung dari para produsen utama.
Melansir Reuters, harga minyak mentah Brent naik 17 sen atau 0,2% ke US$88,72 per barel pada pukul 0015 GMT.
Sedangkan, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 25 sen sekitar 0,3% menjadi US$85,80.
Baca Juga: IHSG Diproyeksi Tembus 7.000, Cermati Saham-Saham Pilihan Analis di Bulan September
Pergerakan harga naik yang berkelanjutan ini terjadi setelah kedua kontrak berada di level tertinggi lebih dari setengah tahun pada minggu lalu, mematahkan penurunan beruntun selama dua minggu.
Dari sisi permintaan, aktivitas manufaktur China secara tak terduga meningkat di bulan Agustus, mengacu data dari survei PMI manufaktur Caixin.
Ini mengarah pada optimisme baru tentang kesehatan ekonomi importir minyak terbesar di dunia ini.
Serangkaian langkah-langkah dukungan ekonomi yang diumumkan oleh Beijing minggu lalu, seperti penurunan suku bunga deposito di beberapa bank-bank BUMN terbesar di negara ini dan pelonggaran aturan pinjaman untuk pembeli rumah, juga telah mendukung harga.
Namun, investor terus menunggu langkah yang lebih substansial untuk menopang sektor properti yang sedang dilanda krisis, yang telah menjadi salah satu hambatan utama bagi perekonomian China sejak kemunculannya dari pandemi.
Di AS, data ketenagakerjaan lebih tinggi dari yang diharapkan pada hari Jumat, dengan nonfarm payrolls meningkat 187.000 pekerjaan pada bulan lalu.
Baca Juga: Harga Minyak Menyentuh Level Tertinggi Dalam Setahun Terakhir
Pendinginan yang lebih luas dari pasar tenaga kerja AS, seperti yang terlihat pada perlambatan pertumbuhan lapangan kerja, mengurangi kemungkinan kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve dalam waktu dekat, kata para analis.
Ekspektasi pengetatan suplai minyak telah meningkat setelah pernyataan Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak pada hari Kamis bahwa Rusia telah setuju dengan mitra-mitra di Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) mengenai parameter untuk melanjutkan pemangkasan ekspor.
Sebuah pengumuman resmi dengan rincian pemangkasan yang direncanakan diperkirakan akan diumumkan minggu ini.
Rusia telah mengatakan bahwa mereka akan memangkas ekspor sebesar 300.000 barel per hari (bph) di bulan September, menyusul pemangkasan 500.000 bph di bulan Agustus.
Arab Saudi juga diperkirakan akan melanjutkan pemangkasan sukarela sebesar 1 juta barel per hari pada bulan Oktober.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News