kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak minus, ini artinya dan efek untuk kalian


Selasa, 21 April 2020 / 14:59 WIB
Harga minyak minus, ini artinya dan efek untuk kalian
ILUSTRASI. Flames emerge from flare stacks at Nahr Bin Umar oil field, north of Basra, Iraq September 16, 2019. REUTERS/Essam Al-Sudani TPX IMAGES OF THE DAY


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei kembali anjlok di bawah nol. Hingga pukul 14.51 WIB, harga minyak WTI seharga -US$ 4,55 per barel. 

Fenomena ini adalah pertama kalinya harga minyak berada di bawah nol. Sebenarnya apa sih artinya harga minyak minus? 

Pertama kita harus tahu lebih dahulu kenapa harga minyak sampai jatuh di bawah nol. Alasannya adalah permintaan minyak yang turun karena pasokan membanjiri pasar. Selain itu fasilitas penyimpanan terutama di Amerika Serikat penuh. 

Baca Juga: Ada tekanan pandemi virus corona, Pertamina pangkas biaya di sektor hulu migas

Sehingga beberapa penjual rela membayar para pembeli untuk mengambil minyak mereka. Bagi beberapa produsen dalam jangka panjang akan lebih murah untuk menghentikan produksi dan menemukan tempat untuk menyimpan persediaan yang telah keluar dari dalam tanah. Banyak yang khawatir ketika menutup sumur maka produksi minyak akan rusak secara permanen. Sehingga tidak ekonomis untuk masa depan. 

Alasan lain kenapa harga menjadi minus adalah, para trader minyak ini memang tidak aingin menerima fisik minyak. Sehingga mereka terperangkap dalam penurunan harga. Sehingga pilihannya adalah menyimpan atau menjual secara rugi. 

Padahal masa kontrak pengiriman minyak Mei ini berakhir pada hari ini, 21 April 2020. Ini pula yang membuat harga minyak untuk kontrak Mei tertekan cukup dalam. 

Bloomberg menulis, bagi mereka, menjual dengan harga negatif lebih baik daripada mengisi bak mandi mereka dengan minyak meskipun harus merugi di pasar. Meluapnya pasokan minyak ini juga membuat tempat penyimpanan menjadi langka dan makin mahal. 

Baca Juga: Harga minyak berjangka WTI kembali positif, analis tetap perkirakan minyak bearish

Pertanyaan kedua yang mungkin Anda tanyakan adalah kenapa pasokan bisa membludak. Jawabannya adalah, pandemi virus corona dan perang harga yang membuat permintaan minyak menjadi penuh. 

Ketika virus corona menyebar, tingkat mobilitas orang berkurang. Selain itu, perang para produsen minyak OPEC+ dan Rusia yang justru menggenjot produksi saat pandemi virus corona ini menyebar. Hasilnya, produksi minyak mencapai rekor tertinggi. 

Sejatinya, OPEC, Rusia dan AS serta G20 telah sepakat untuk mengurangi produksi sekitar 10%. Tapi ternyata angka ini dinilai terlalu sedikit. 

Bloomberg menulis, stok minyak mentah di Cushing Oklahoma, pusat penyimpanan minyak di Amerika dan titik pengiriman minyak WTI telah melonjak 48% menjadi hampir 55 juta barel sejak akhir Februari. 

Baca Juga: Harga minyak WTI kontrak paling aktif masih diperdagangkan di US$ 21 per barel

Energy Information Administration seperti dikutip Bloomberg menuliskan, hub ini memiliki kapasitas penyimpanan sebesar 76 juta barel pada 30 September. Industri juga telah mencoba mempertimbangkan untuk menyimpan di atas kapal. 

Pemerintahan AS Donald Trump juga teah mencari cara untuk membayar para pengebor minyak akan menghentikan sementara aktivitas pengeboran. Ini untuk dilakukan agar harga minyak kembali pulih. 

Baca Juga: Trader minyak asal Singapura Hin Leong mengaku rugi US$ 800 juta

Nah apa efeknya bagi kita sebagai konsumen. Di seluruh negara,  harga bensin rata-rata turun lebih dari US$ 1 per galon pada tahun lalu menjadi US$ 1,81. Harga tersebut jatuh setiap hari sejak akhir Februari. Butuh beberapa minggu lagi untuk penurunan harga berjangka untuk tercermin di pompa. Tapi dengan pajak yang dari beberapa negara, harga di tiap negara akan berbeda. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×