Reporter: Yuliana Hema | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia kembali mulai bergairah. Ini tercermin dari pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang kembali menembus level 7.300. Meski sepekan ke depan perdagangan efektif hanya tiga hari, masih ada peluang bagi investor mencermati saham-saham yang mulai bangkit dari posisi pelemahannya.
IHSG menutup perdagangan Jumat (17/5) dengan menguat 0,97% atau naik 70,54 poin ke level 7.317,23. Dalam sepekan terakhir, IHSG sudah menguat 3,22%.
Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Fajar Dwi Alfian menjabarkan, pergerakan IHSG di pekan pendek ini akan dipengaruhi oleh keputusan suku bunga dari Bank Indonesia (BI).
Seperti diketahui, BI akan menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 21–22 Mei 2024. Konsensus analis memproyeksikan bank sentral Indonesia masih akan mempertahankan suku bunga di level 6,25%.
"Sementara dari global sentimen berasal dari rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) serta pidato beberapa anggota The Fed," kata dia kepada Kontan.co.id, Sabtu (18/5).
Baca Juga: Capital Inflow Masuk Rp 22,06 Triliun di Pekan Ketiga Mei 2024
Rencananya, Ketua Federal Reserve Jerome Powell bakal melakukan pidato untuk mendapatkan petunjuk mengenai lintasan suku bunga di ekonomi terbesar dunia tersebut.
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menambahkan jika ada sikap dovish yang ditunjukkan oleh pejabat The Fed, maka akan menjadi sentimen positif bagi pasar saham.
"Investor bisa menerapkan strategi buy on weakness atau acculumative buy sepanjang Mei, terutama pada saham yang harga dan valuasinya sudah terdiskon," ucap Nafan.
Adapun dia merekomendasikan accumulative buy AMRT dengan target harga di level Rp 2.900, ANTM dengan target harga Rp 1.615, BBCA dengan target harga Rp 9.775, BBNI dengan target harga Rp 5.050, dan BMRI dengan target harga Rp 6.575.
Nafan juga merekomendasikan accumulative buy pada INCO dengan target harga di Rp 4.670, INDF di Rp 6.300, INKP di Rp 10.000, MEDC di Rp 1.410, PGEO di Rp 1.310, SMRA di Rp 565 dan TLKM di Rp 3.260.
Baca Juga: Market Cap Lima Emiten Prajogo Pangestu Mencapai Hampir Seperlima Bursa Saham
Setali tiga uang, Fajar menyarankan kepada investor untuk mencermati saham-saham di sektor perbankan yang berpotensi rebound setelah turun cukup dalam pada beberapa waktu lalu.
"Ini seiring dengan ada tanda-tanda ekonomi AS yang mulai pulih sehingga menaikkan probabilitas suku bunga The Fed akan turun sebanyak dua kali tahun ini," tuturnya.
Dengan peluang pemangkasan suku bunga The Fed, Fajar merekomendasikan untuk investor melirik saham-saham yang sensitif terhadap pergerakan suku bunga, seperti perbankan dan properti.
Reza Priyambada, Investment Consultant Reliance Sekuritas memproyeksikan IHSG akan menguji support di kisaran support 7.190-7.238 dan resistance di 7.378-7.396 untuk di pekan pendek ini.
Selain saham-saham yang berkaitan dengan suku bunga, Reza menyarankan investor untuk melirik beberapa saham yang sudah mulai berbalik arah untuk menguat, seperti BBCA, BMRI, ASII, PGAS dan ISSP.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News