kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.289   -194,00   -1,21%
  • IDX 6.992   -116,03   -1,63%
  • KOMPAS100 1.043   -21,20   -1,99%
  • LQ45 818   -16,03   -1,92%
  • ISSI 213   -3,42   -1,58%
  • IDX30 418   -8,84   -2,07%
  • IDXHIDIV20 504   -9,78   -1,91%
  • IDX80 119   -2,49   -2,05%
  • IDXV30 125   -2,25   -1,77%
  • IDXQ30 139   -2,60   -1,83%

Harga minyak mentah ke level tertinggi lebih dari 2 tahun


Rabu, 23 Juni 2021 / 22:50 WIB
Harga minyak mentah ke level tertinggi lebih dari 2 tahun
ILUSTRASI. Harga minyak


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak naik pada hari Rabu (23/6), dengan Brent naik di atas US$76 per barel ke level tertinggi sejak akhir 2018. Setelah data terbaru menunjukkan persediaan minyak mentah Amerika Serikat (AS) turun dan memperkuat pandangan tentang pengetatan pasar karena aktivitas perjalanan meningkat di Eropa dan Amerika Utara.

Melansir Reuters pukul 22.00 WIB, harga minyak mentah Brent naik US$1,02, atau 1,4% menjadi US$75,83 pada 10:49 pagi ET (1449 GMT,) setelah menyentuh level tertinggi sejak Oktober 2018 di US$76,02.

Sementara itu, West Texas Intermediate (WTI) menambahkan US$1 atau 1,4% menjadi US$73,85 dan mencapai US$74,25, level tertinggi sejak Oktober 2018.

EIA merilis data persediaan minyak mentah AS turun 7,6 juta barel pekan lalu hingga 18 Juni menjadi 459,1 juta barel. Dibandingkan dengan ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters untuk penurunan 3,9 juta barel.

Baca Juga: Wall Street bersorak, Nasdaq capai rekor tertinggi sepanjang masa terkerek Tesla

Stok di Cushing, Oklahoma, titik pengiriman untuk minyak mentah AS, turun 1,8 juta barel ke level terendah sejak Maret 2020. Permintaan bensin juga naik lebih tinggi minggu lalu, membantu mendukung kenaikan harga minyak.

"Orang-orang kembali ke mobil mereka lagi dan itu muncul dalam jumlah besar. Akan menjaga tekanan kenaikan harga," kata Phil Flynn, analis senior di Price Futures Group di Chicago.

"Pengurangan persediaan dapat memberikan alasan lain bagi aliansi OPEC+ untuk meningkatkan produksi lebih lanjut dari Agustus dan pertemuan mendatang minggu depan diharapkan menjadi bahan untuk kebijakan dan harga ke depan," kata analis pasar minyak Rystad Energy Louise Dickson.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×