Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks acuan Nasdaq mencapai level tertinggi sepanjang masa pada hari Rabu (23/6), terkerek kenaikan saham Tesla. Didukung data ekonomi terbaru yang menunjukkan aktivitas pabrik Amerika Serikat (AS) naik ke puncak rekor pada bulan Juni.
Melansir Reuters pada pukul 10:14 waktu setempat, Dow Jones Industrial Average naik 14,26 poin atau 0,04% pada 33.959,84, S&P 500 naik 7,29 poin atau 0,17% pada 4.253,73, dan Nasdaq Composite naik 54,71 poin atau 0,38 % pada 14.307,97.
IHS Markit mengatakan, Indeks Manajer Pembelian manufaktur AS naik ke angka 62,6 bulan ini, mengalahkan perkiraan 61,5, menurut ekonom yang disurvei oleh Reuters.
Namun, PMI sektor jasa turun ke 64,8 dari pembacaan 70,4 di bulan Mei.
Baca Juga: IHSG berpeluang menguat, simak rekomendasi saham untuk perdagangan hari ini (23/6)
Enam dari 11 sektor utama S&P naik di awal perdagangan, dengan sektor energi melonjak lebih dari 1,5% didukung oleh harga minyak yang lebih tinggi.
Saham Tesla Inc melonjak 4% karena pembuat kendaraan listrik tersebut membuka stasiun pengisian tenaga surya dengan penyimpanan daya di tempat di China dan karena harga bitcoin menelusuri kembali beberapa kerugian.
Sektor teknologi, kebijakan konsumen, dan layanan komunikasi yang menampung beberapa nama teknologi besar seperti Apple Inc, Amazon.com, Nvidia, dan Microsoft Corp memberikan dorongan terbesar bagi S&P 500.
Saham Nikola Corp naik 5,6% setelah pembuat kendaraan listrik dan hidrogen itu mengatakan akan menginvestasikan US$50 juta di Wabash Valley Resources LLC untuk memproduksi hidrogen bersih di Mid-West AS untuk truk tanpa emisinya.
Asal tahu, Indeks acuan Wall Street melonjak pada hari Selasa karena investor menyambut jaminan Gubernur Fed Jerome Powell bahwa bank sentral tidak akan menaikkan suku bunga terlalu cepat hanya karena kekhawatiran inflasi.
Baca Juga: Wall Street menguat, Nasdaq cetak rekor baru setelah pernyataan Powell
Komentar Powell mengikuti proyeksi The Fed tentang kenaikan suku bunga segera setelah 2023, lebih cepat dari yang diantisipasi yang memicu pembukuan laba tajam dalam apa yang disebut saham "reflasi" dan memicu perpindahan ke nama-nama pertumbuhan teknologi-berat.
"Pasar saham telah kembali ke level tertinggi sepanjang masa dan itu memberi tahu Anda bahwa pasar mengabaikan komunikasi dari The Fed," kata Johan Grahn, wakil presiden dan kepala analis ETF AllianzIM di Minneapolis.
"Powell telah menanam benih pengurangan ... The Fed membuka jalan untuk lebih banyak diskusi seputar pengurangan itu sendiri dan ditambah dengan berbicara tentang suku bunga di waktu berikutnya, akan membangun beberapa volatilitas ke pasar."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
