Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak naik pada perdagangan Kamis (4/1) pagi. Pukul 06.46 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari 2024 di New York Mercantile Exchange ada di US$ 73,03 per barel, naik 0,45% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 72,38 per barel.
Harga minyak naik setelah American Petroleum Institute (API) melaporkan persediaan minyak mentah turun pada pekan lalu.
Mengutip Bloomberg, menurut sumber API, persediaan minyak mentah AS turun 7,41 juta barel pada pekan lalu.
Sementara itu, produksi minyak mentah OPEC tetap stabil pada bulan lalu, sebelum dimulainya pengurangan pasokan baru oleh OPEC+.
OPEC+ memproduksi rata-rata 28,05 juta barel minyak per hari pada Desember di saat organisasi produsen minyak itu mempertahankan pembatasan pasokan yang disepakai di awal tahun.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Landai, Anggaran Subsidi Energi 2024 Diprediksi Memadai
Pengurangan pasokan yang dilakukan oleh Uni Emirat Arab dan Angola diimbangi oleh pasokan negara lain seperti Nigeria.
Output minyak diperkirakan akan semakin turun pada bulan ini, karena OPEC+ memulai pengurangan pasokan tambahan sekitar 900.000 barel per hari, untuk mencegah surplus baru dan mempertahankan harga minyak yang cenderung turun.
Bulan lalu, Uni Emirat Arab mengurangi pasokan sekitar 70.000 barel per hari menjadi 3,08 juta barel per hari.
Sedangkan produksi Angola berkurang 40.000 barel per hari menjadi 1,1 juta barel per hari.
Baca Juga: Harga Minyak Naik Tipis pada Rabu (3/1) Pagi Setelah Terjun di Awal Tahun
Namun penurunan pasokan dari kedua negara anggota OPEC itu diimbangi oleh kenaikan pasokan di negara lain. Nigeria meningkatkan pasokan 50.000 barel per hari menjadi 1,49 juta barel per hari pada Sesember.
Para trader ragu bahwa aliansi OPEC+ akan sepenuhnya memenuhi pembatasan pasokan baru yang mulai berlaku bulan ini, karena banyak anggota telah kehilangan produksi dan pendapatan.
EIA memperkirakan pengurangan pasokan yang dijanjikan hanya akan menghasilkan pengurangan pasokan aktual sekitar 50.000 barel per hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News