kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.940.000   8.000   0,41%
  • USD/IDR 16.442   107,00   0,66%
  • IDX 7.936   30,42   0,38%
  • KOMPAS100 1.106   -3,16   -0,28%
  • LQ45 813   -4,14   -0,51%
  • ISSI 266   0,45   0,17%
  • IDX30 421   -2,53   -0,60%
  • IDXHIDIV20 488   -3,70   -0,75%
  • IDX80 123   -0,68   -0,55%
  • IDXV30 131   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 136   -1,35   -0,98%

Harga Minyak Turun Senin (11/12) Pagi, Investor Ragu Arab Saudi Bisa Topang Harga


Senin, 11 Desember 2023 / 06:24 WIB
Harga Minyak Turun Senin (11/12) Pagi, Investor Ragu Arab Saudi Bisa Topang Harga
ILUSTRASI. Harga minyak turun pada perdagangan awal pekan ini, Senin (11/12).REUTERS/Pascal Rossignol


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak turun pada perdagangan awal pekan ini. Senin (11/12) pukul 06.14 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari 2024 di New York Mercantile Exchange ada di US$ 71,07 per barel, turun 0,22% dari akhir pekan lalu yang ada di US$ 71,23 per barel.

Mengutip Bloomberg, harga minyak turun, karena investor ragu atas kemampuan Arab Saudi untuk menopang harga, di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik.

Para pedagang mengabaikan janji OPEC+ untuk memangkas pasokan sebesar 900.000 barel per hari mulai Januari, di tengah tanda-tanda perpecahan mengenai kuota. 

Baca Juga: Harga Minyak Mentah Turun, Pemerintah Belum akan Turunkan Harga Pertalite

Pemangkasan produksi sepihak Arab Saudi sebesar 1 juta barel per hari pada Juni mendorong kenaikan harga minyak mentah dalam jangka pendek, namun produsen minyak seperti AS, Rusia dan lainnya mendapat keuntungan dari harga tersebut.

Ärab Saudi, Rusia dan negara-negara anggota lainnya membutuhkan harga minyak yang tinggi untuk membiayai agenda belanja mereka, namun kelompok tersebut mempertanyakan apakah Rusia mematuhi pengurangan produksinya," kata Alex Isakov,ekonom Bloomberg Economics dalam sebuah catatan.

Menurutnya, diskon minyak Rusia yang dijual ke China dan India dapat dianggap melemahkan upaya stabilisasi OPEC.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×