Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga minyak melanjutkan koreksi di awal perdagangan pada hari ini dan memperpanjang kerugian dari sesi sebelumnya. Sentimen utama masih datang dari OPEC+ yang menunda pertemuan tingkat menteri dan memicu pandangan bahwa produsen mungkin memangkas produksi lebih sedikit dari yang diperkirakan sebelumnya.
Kamis (23/11), harga minyak mentah jenis Brent untuk kontrak pengiriman Januari 2024 turun 81 sen atau 1% ke US$ 81,15 per barel.
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Januari 2024 juga melemah 72 sen, atau 0,9% ke US$ 76,40 per barel.
Perdagangan diperkirakan akan tetap sepi karena libur Thanksgiving di pasar Amerika Serikat.
Baca Juga: Harga Minyak Mentah Ditutup Anjlok 1% di Tengah Penundaan Pertemuan OPEC+
Katalis utama yang menyeret harga minyak datang setelah langkah mengejutkan dari OPEC+ yang menunda pertemuan tingkat menteri hingga 30 November, di mana OPEC+ diperkirakan akan membahas pengurangan produksi minyak.
Para produsen kesulitan untuk menyepakati tingkat produksi dan kemungkinan pengurangan menjelang pertemuan yang semula ditetapkan pada 26 November, kata sumber OPEC+.
Namun, tiga sumber OPEC+ mengatakan hal ini terkait dengan negara-negara Afrika, yang merupakan produsen kecil dalam kelompok tersebut, sehingga meredakan kekhawatiran investor.
Pertanyaan mengenai pasokan OPEC+ muncul ketika data menunjukkan stok minyak mentah AS melonjak 8,7 juta barel pada minggu lalu, jauh lebih besar dari perkiraan para analis sebanyak 1,16 juta barel.
Jumlah rig minyak AS tetap tidak berubah di angka 500 dalam seminggu hingga 22 November, kata perusahaan jasa energi Baker Hughes BKR.O dalam laporannya yang diikuti dengan cermat pada hari Rabu.
Sementara itu, sekitar 3% produksi minyak mentah di Teluk Meksiko, atau sekitar 61.165 barel produksi harian, terhenti karena kebocoran pipa bawah air, kata Penjaga Pantai AS pada hari Rabu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News