kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Harga minyak kedelai mengancam prospek CPO


Kamis, 20 April 2017 / 20:28 WIB
Harga minyak kedelai mengancam prospek CPO


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Pergerakan harga minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) masih akan menemui jalan terjal. Harga minyak kedelai diprediksi menjadi salah satu ancaman terbesar bagi CPO.

Mengutip Bloomberg, Kamis (20/4) pukul 17.00 WIB, harga CPO kontrak pengiriman Juli 2017 di Malaysia Derivative Exchange menguat 1,5% ke level RM 2.504 per metrik ton dibanding sehari sebelumnya. Sementara dalam sepekan terakhir, harga CPO tergerus 0,35%.

Wahyu Tribowo Laksono, Analis PT Central Capital Futures mengatakan, efek badai El Nino yang sudah berakhir mendorong kenaikan produksi sehingga semakin menambah pasokan. Hal ini dapat menimbulkan tekanan pada pergerakan harga CPO. "Kenaikan pasokan juga mengancam komoditas substitusi CPO," ujarnya.

Produksi kedelai mengalami kenaikan, terutama di Brazil dan Amerika Serikat (AS) sebagai produsen utama. Hal ini membuat harga minyak kedelai sebagai substitusi CPO menjadi tergerus. Di samping itu, Wahyu melihat masih banyak sentimen negatif yang siap menghadang kenaikan laju harga CPO dalam jangka panjang.

Penurunan tajam pada harga minyak nabati di China menggerus margin pengolahan kedelai. Hal ini akan berimbas pada turunnya impor CPO China sebagai salah satu pembeli terbesar di dunia.

Padahal CPO memenuhi sekitar 70% kebutuhan impor minyak nabati China yakni sekitar 5 juta ton per tahun. Pasokan kedelai China pun semakin meningkat. Ada desas - desus bahwa tahun depan pemerintah China akan menjual sekitar 4,5 juta ton kacang kedelai dari pasokan ke pasar global.

Sementara, Departemen Pertanian AS memperkirakan impor kedelai China tahun 2016 - 2017 akan meningkat 4,6% menjadi 87 juta ton seiring dengan upaya China membangun kembali peternakan babi.

Lalu masih ada pula ancaman dari resolusi sawit Eropa. Resolusi tersebut menyatakan bahwa mulai tahun 2020, Eropa hanya akan mengimpor minyak sawit yang ramah lingkungan.

"Semua itu adalah sentimen negatif yang akan mengancam harga CPO. Kuartal kedua ini harga CPO masih negatif dengan kisaran di RM 2.200 - RM 2.700 per metrik ton," imbuh Wahyu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×