Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Harga minyak sawit atau crude palm oil (CPO) diperkirakan akan mengalami perbaikan pada kuartal II. Meski sempat terkoreksi 8,34% di kuartal I, tetapi analis masih menyakini akan terjadi perbaikan pada kuartal II. Sentimen positif diperkirakan akan berasal dari peringatan Hari Raya Idul Fitri.
Deddy Yusuf Siregar, analis PT Asia Tradepoint Futures mengatakan seperti tahun-tahun sebelumnya permintaan menjelang puasa memang meningkat cukup signifikan. Negara dari kawasan Timur Tengah dan India biasanya mulai menimbun stok minyak sawit sejak bulan April. Langkah ini dilakukan demi mengamankan kebutuhan saat bulan puasa nanti.
“Namun ketika bulan Ramadhan dimulai biasanya harga minyak kembali mengalami koreksi,” paparnya kepada KONTAN, Kamis (6/4).
Menurutnya dalam waktu dekat yaitu akhir pekan ini diperkirakan minyak sawit mentah juga bisa kembali bullish. Ekspor CPO Malaysia untuk bulan Maret diproyeksikan akan meningkat 7% ke level 1,18 juta ton. Sekarang ini pasar masih menanti rilis resmi dari otoritas terkait.
Hanya saja peningkatan produksi kedelai masih tetap membayangi pergerakan harga CPO. Dengan stok yang melimpah kemungkinan harga kedelai akan semakin jatuh. Kecenderungannya pelaku pasar akan lebih memilih memburu kedelai dengan harga yang lebih murah dari pada membeli minyak sawit.
“Sejauh ini dengan harga yang lebih murah, China lebih banyak mengimpor minyak kedelai dari pada CPO,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News