kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

SGRO bidik produksi CPO naik 20%-30%


Rabu, 19 April 2017 / 20:57 WIB
SGRO bidik produksi CPO naik 20%-30%


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Harga minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) yang fluktuatif jadi faktor yang mempengaruhi kinerja emiten perkebunan. Tahun lalu, efek El Nino berdampak langsung terhadap jumlah produksi CPO. Nah, tahun ini, sejumlah emiten cukup optimistis, lantaran ada perbaikan kondisi.

Salah satunya, PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) yang menilai kinerja tahun ini akan lebih baik, lantaran berkurangnya efek El Nino. Selain itu, profil perkebunan yang cukup baik lantaran banyak lahan yang mulai menghasilkan produksi lebih banyak, menjadi faktor positif.

"Rata-rata umur sawit perkebunan inti adalah 12 tahun dari usia maksimal 15 tahun," ujar Michael Kusuma, Investor Relation SGRO, Selasa (18/4).

Oleh karena itu, sepanjang 2017, SGRO memproyeksi ada kenaikan produksi CPO sekitar 20%-30%. Sayang, dia belum bisa membeberkan realisasi produksi sampai dengan kuartal I 2017. Michael hanya bilang, saat ini masih sesuai dengan ekspektasi.

Sebagai gambaran, produksi CPO pada kuartal I 2016 sekitar 63.679 ton. Sementara, produksi CPO sepanjang 2016 mencapai 297.000 ton dengan sumbangan terbesar dari produksi kuartal IV. "Tahun ini akan lebih besar pastinya," ungkapnya.

Untuk menunjang pertambahan produksi tersebut, SGRO bersiap ekspansi organik dengan penambahan luas kebun. Rencananya, perusahaan akan menambah kapasitas lahan CPO sekitar 4.000-6.000 hektare (ha). Sedangkan, lahan untuk karet akan ditambah 2.000-3.000 ha.

Penambahan luas kebun ini sekaligus menjadi faktor penunjang pertambahan jumlah produksi pada tahun ini.

Modal ekspansi terutama akan diambil dari dana operasional. "Jika kurang, pada saat diperlukan sudah ada fasilitas pinjaman dari bank," kata Michael.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×