kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.606.000   15.000   0,94%
  • USD/IDR 16.290   50,00   0,31%
  • IDX 7.257   75,31   1,05%
  • KOMPAS100 1.072   13,85   1,31%
  • LQ45 846   11,73   1,41%
  • ISSI 216   3,00   1,41%
  • IDX30 435   5,37   1,25%
  • IDXHIDIV20 520   7,40   1,44%
  • IDX80 122   1,62   1,34%
  • IDXV30 124   0,62   0,50%
  • IDXQ30 143   2,07   1,47%

Harga minyak hanya naik tipis jelang akhir pekan, kelebihan pasokan jadi penghalang


Jumat, 21 Agustus 2020 / 07:41 WIB
Harga minyak hanya naik tipis jelang akhir pekan, kelebihan pasokan jadi penghalang
ILUSTRASI. Harga minyak berupaya menguat lagi jelang akhir pekan setelah kemarin merosot.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak berupaya menguat lagi jelang akhir pekan setelah kemarin merosot. Jumat (21/8) pukul 7.12 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober 2020 di New York Mercantile Exchange berada di US$ 42,92 per barel, menguat 0,23% dari harga penutupan perdagangan kemarin.

Harga minyak brent untuk pengiriman Oktober 2020 di ICE Futures pagi ini pun menguat tipis ke US$ 44,98 per barel dari harga kemarin pada US$ 44,90 per barel. Kemarin, harga minyak brent turun 1,04% setelah Reuters melaporkan bahwa sejumlah anggota OPEC+ perlu memangkas produksi tambahan 2,31 juta barel per hari untuk mengurangi kelebihan pasokan.

Dalam sepekan, harga minyak WTI tercatat menguat 1,44% dari US$ 42,31 per barel pada akhir pekan lalu. Sedangkan harga minyak brent menguat 0,40% dari posisi US$ 44,80 per barel pekan lalu.

Baca Juga: Harga emas menguat lagi pada Jumat (21/8), ini penyebabnya

Pertengahan pekan ini, OPEC+ mengatakan bahwa pemulihan pasar minyak lebih lambat daripada prediksi. Ada risiko penyebaran virus corona gelombang kedua yang lebih panjang. Ini menyebabkan pemulihan ekonomi bisa terhambat yang pada akhirnya menekan harga minyak.

"Rebound aktivitas ekonomi global yang menyebabkan kenaikan harga minyak pada Mei-Juni sekarang terhambat. Kondisi makro bagi minyak mentah menunjukkan pelemahan," kata Georgi Slavov, head of global fundamental research Marex Spectron kepada Reuters.

Sementara ekspor minyak mentah Arab Saudi, eksportir minyak terbesar dunia, turun lagi pada bulan Juni ke rekor terendah.

Baca Juga: Realisasi lifting dan serapan LNG kargo naik tipis pada Juli 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×