kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga emas menguat lagi pada Jumat (21/8), ini penyebabnya


Jumat, 21 Agustus 2020 / 06:52 WIB
Harga emas menguat lagi pada Jumat (21/8), ini penyebabnya
ILUSTRASI. Harga emas spot berada di US$ 1.949,49 per ons troi, menguat 0,11% dari harga penutupan perdagangan kemarin.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas menguat lagi jelang akhir pekan ini. Pada Jumat (21/8) pukul 6.40 WIB, harga emas spot berada di US$ 1.949,49 per ons troi, menguat 0,11% dari harga penutupan perdagangan kemarin.

Harga emas spot naik dalam dua hari berturut-turut sejak kemarin setelah merosot dari atas level US$ 2.000 pada pertengahan pekan ini. Harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman Desember 2020 di Commodity Exchange pun pagi ini naik 0,59% ke US$ 1.958 per ons troi.

Jumlah klaim pengangguran Amerika Serikat (AS) yang kembali mencapai lebih dari 1 juta pada pekan lalu menjadi salah satu pemicu kenaikan harga emas. Risalah rapat Federal Reserve yang menekankan kekhawatiran pemulihan ekonomi turut menjadi tenaga kenaikan harga aset safe haven emas.

Michael Matousek, head trader U.S. Global Investors mengatakan bahwa risalah rapat The Fed menegaskan perlunya orang-orang memiliki emas karena mereka masih khawatir mengenai virus corona dan dampaknya terhadap ekonomi. "Bank sentral masih akan akomodatif dan membantu konsumen bertahan," kata Matousek kepada Reuters.

Baca Juga: Harga emas Antam di Pegadaian pagi ini Rp 1.102.000 per gram (21 Agustus 2020)

The Fed mengungkapkan bahwa AS masih akan menghadapi ketidakpastian dan akan perlu dukungan moneter lebih lanjut. Di sisi lain, klaim pengangguran yang kembali naik di atas 1 miliar pekan lalu turut menaikkan minat beli emas. 

Edward Meir, analis ED&F Man Capital Markets mengatakan bahwa fundamental emas masih belum berubah. "Stimulus masih mengalir dan sangat prematur untuk mengatakan bahwa telah terjadi pemulihan global sehingga suku bunga akan mulai naik dan dolar menguat. Kita masih beberapa bulan dari hal-hal tersebut," kata Meir.

Bank-bank sentral mengguyurkan stimulus jumbo dan memangkas suku bunga ke rekor terendah untuk menangkal kejatuhan ekonomi akibat pandemi virus corona. Kondisi ini memicu kenaikan harga emas hingga sekitar 28% sejak awal tahun.

Baca Juga: Setelah menukik tajam 3,5%, harga emas mantul kembali

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×