kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.774   -14,00   -0,09%
  • IDX 7.460   -19,91   -0,27%
  • KOMPAS100 1.153   -1,43   -0,12%
  • LQ45 914   0,41   0,05%
  • ISSI 225   -1,12   -0,49%
  • IDX30 472   0,95   0,20%
  • IDXHIDIV20 569   1,36   0,24%
  • IDX80 132   0,02   0,01%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,24   0,16%

Harga Minyak Dunia Turun Jelang Data Ekonomi China, WTI ke US$82,40 Pagi Ini


Selasa, 15 Agustus 2023 / 07:56 WIB
Harga Minyak Dunia Turun Jelang Data Ekonomi China, WTI ke US$82,40 Pagi Ini
ILUSTRASI. Kilang minyak


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak turun pada awal perdagangan hari Selasa (15/8). Menjelang sejumlah data ekonomi dari China yang akan memberikan petunjuk mengenai prospek pemulihan permintaan di negara importir minyak terbesar di dunia tersebut.

Melansir Reuters, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 11 sen atau 0,13% menjadi US$82,40 per barel. Sedangkan, harga minyak mentah Brent turun 8 sen dan diperdagangkan pada US$86,13 per barel pada pukul 0015 GMT.

Baca Juga: Harga Minyak Turun dari Kisaran Tertinggi Tujuh Pekan Terakhir

China akan merilis data produksi industri, investasi, penjualan ritel, dan angka pengangguran untuk bulan Juli pada hari Selasa ini. Setelah indikator-indikator lain menunjukkan bahwa negara dengan perekonomian nomor dua di dunia ini tergelincir ke dalam deflasi dan perdagangannya merosot.

Dalam tanda terbaru dari krisis uang tunai yang menyesakkan di sektor properti China, pengembang real estate swasta terbesar Country Garden berusaha untuk menunda pembayaran obligasi swasta dalam negeri untuk pertama kalinya.

Dalam indikator lain yang mengkhawatirkan, People's Bank of China (PBoC) pada hari Jumat mengatakan bahwa pinjaman bank baru turun di bulan Juli dan pengukur-pengukur kredit utama lainnya juga melemah.

"Kenaikan harga tahun ini kemungkinan akan dibatasi, terutama karena pemulihan ekonomi China terus berlanjut dan produksi OPEC yang terus berkurang. Pasar minyak mungkin akan mencapai keseimbangan baru, dengan harga mendekati batas atasnya," kata Eurasia Group dalam sebuah catatan.

Meskipun ada tanda-tanda baru bahwa pemulihan ekonomi kehilangan momentum, bank sentral China diperkirakan akan mempertahankan suku bunga pinjaman kebijakan jangka menengahnya tidak berubah pada hari Selasa, menurut sebuah survei Reuters.

PBoC terakhir kali menurunkan suku bunga sebesar 10 basis poin menjadi 2,65% di bulan Juni.

Baca Juga: OPEC+ Pangkas dan Batasi Pasokan Hingga Tahun 2024

Performa ekonomi China yang lemah mengimbangi ketatnya suplai minyak global karena Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC+, memangkas produksi untuk mengangkat harga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×