kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.095   -25,00   -0,16%
  • IDX 7.108   -49,86   -0,70%
  • KOMPAS100 1.064   -9,05   -0,84%
  • LQ45 834   -8,40   -1,00%
  • ISSI 216   -2,01   -0,92%
  • IDX30 426   -3,80   -0,88%
  • IDXHIDIV20 514   -4,38   -0,84%
  • IDX80 121   -1,10   -0,90%
  • IDXV30 127   -0,23   -0,18%
  • IDXQ30 142   -1,29   -0,90%

Harga Minyak Turun dari Kisaran Tertinggi Tujuh Pekan Terakhir


Senin, 14 Agustus 2023 / 07:50 WIB
Harga Minyak Turun dari Kisaran Tertinggi Tujuh Pekan Terakhir
ILUSTRASI. Harga minyak turun setelah mencapai puncak kenaikan dalam tujuh pekan.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak turun tipis di awal pekan ini. Harga minyak turun setelah mencapai puncak kenaikan dalam tujuh pekan. 

Senin (14/8) pukul 7.30 WIB, harga minyak WTI kontrak September 2023 di New York Mercantile Exchange melemah 0,26% ke US$ 82,97 per barel. Sedangkan harga minyak Brent kontrak Oktober 2023 di ICE Futures melemah 0,32% ke US$ 86,53 per barel.

Harga minyak tergelincir karena indeks dolar memperpanjang kenaikan pada hari Senin. Penguatan dolar Amerika Serikat (AS) ditopang oleh kenaikan harga produsen AS yang sedikit lebih besar pada bulan Juli. Sehingga imbal hasil US Treasury meningkat meskipun ekspektasi bahwa Federal Reserve berada di akhir kenaikan suku bunga.

"Harga minyak mungkin terikat kisaran minggu ini karena pemulihan ekonomi China yang lamban dan dolar AS yang lebih kuat dapat menekan harga, tetapi OPEC+ akan melakukan apa pun untuk menjaga pasokan tetap ketat dan menstabilkan pasar," kata analis CMC Markets Tina Teng kepada Reuters.

Baca Juga: Volume Subsidi dan Kompensasi Energi Tahun Ini Berpotensi Jebol

Harga minyak telah mencatat reli terpanjang sejak pertengahan 2022. Harga komoditas energi ini menguat tujuh pekan akibat tanda-tanda pengetatan pasar.

Permintaan minyak mentah melejit ke rekor 103 juta barel per hari di tengah lonjakan konsumsi minyak China dan berbagai negara lain. Laporan International Energy Agency (IEA) atau Badan Energi Internasional akhir pekan lalu menyebut bahwa peningkatan permintaan ini berpotensi mengangkat harga minyak lebih lanjut.

Sinyal dari pasar fisik turut menggarisbawahi prospek tersebut. Pembelian minyak Rusia oleh India menunjukkan kenaikan meski harga juga naik. Sementara ekspor minyak dari Arab Saudi ke China juga berpotensi menguat setelah perusahaan-perusahaan penyulingan besar memulai kembali operasional.

Harga minyak terus naik dari level terendah Juni lalu setelah Arab Saudi dan Rusia mengatakan akan memangkas produksi. OPEC+ memperkirakan pemangkasan ini akan menyebabkan defisit lebih dari 2 juta barel per hari pada kuartal ketiga 2023. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×