kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -4.000   -0,26%
  • USD/IDR 16.195   5,00   0,03%
  • IDX 7.164   1,22   0,02%
  • KOMPAS100 1.070   0,97   0,09%
  • LQ45 838   0,57   0,07%
  • ISSI 216   -0,45   -0,21%
  • IDX30 430   0,42   0,10%
  • IDXHIDIV20 516   -1,25   -0,24%
  • IDX80 122   0,37   0,31%
  • IDXV30 126   -0,52   -0,42%
  • IDXQ30 143   -0,58   -0,40%

Harga Minyak Dunia Menuju Kenaikan Mingguan Jumat (3/1), Brent ke US$75,86


Jumat, 03 Januari 2025 / 17:16 WIB
Harga Minyak Dunia Menuju Kenaikan Mingguan Jumat (3/1), Brent ke US$75,86
ILUSTRASI. Harga minyak mentah Brent diperkirakan akan mencatat kenaikan mingguan sebesar 2,2% dan WTI diproyeksikan naik 3,5%. REUTERS/Todd Korol


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Harga minyak mentah sedikit berubah pada Jumat (3/1) dan diperkirakan mencatatkan kenaikan mingguan setelah mencapai level tertinggi dalam lebih dari dua bulan pada sesi sebelumnya.

Kenaikan ini didukung oleh ekspektasi stimulus ekonomi lebih lanjut di China dan penurunan suku bunga di Amerika Serikat (AS).

Melansir Reuters, harga minyak mentah Brent turun 7 sen menjadi US$75,86 per barel pada pukul 09:00 GMT setelah ditutup pada level tertinggi sejak 25 Oktober pada Kamis (2/1).

Sedangkan, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 6 sen menjadi US$73,07 per barel, dengan penutupan Kamis merupakan yang tertinggi sejak 14 Oktober.

Baca Juga: Harga Minyak Naik 5 Hari Beruntun Hingga Jumat (3/1), Ada Optimisme Permintaan

Brent diperkirakan akan mencatat kenaikan mingguan sebesar 2,2% dan WTI diproyeksikan naik 3,5%.

Tanda-tanda kelemahan ekonomi China meningkatkan ekspektasi adanya langkah kebijakan untuk mendorong pertumbuhan di negara pengimpor minyak terbesar dunia tersebut.

“Karena arah ekonomi Tiongkok akan memainkan peran penting di tahun 2025, harapan tertuju pada langkah-langkah stimulus pemerintah untuk meningkatkan konsumsi dan mendorong pertumbuhan permintaan minyak dalam beberapa bulan ke depan,” ujar Alex Hodes, analis dari StoneX.

China mengejutkan pasar dengan menaikkan gaji pegawai pemerintah dalam langkah satu kali yang akan menyuntikkan hingga $20 miliar ke dalam perekonomian.

Investor juga mengamati kemungkinan penurunan suku bunga lebih lanjut oleh The Fed untuk mendukung perekonomian AS.

Suku bunga yang lebih rendah dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan permintaan minyak dengan menurunkan biaya pinjaman, yang pada gilirannya dapat meningkatkan konsumsi.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Naik Berkat Optimisme Ekonomi China di Awal 2025, WTI ke US$72,38

Data Stok Minyak AS

Di AS, negara konsumen minyak terbesar dunia, stok minyak mentah turun lebih kecil dari perkiraan pekan lalu, turun 1,2 juta barel menjadi 415,6 juta barel. Sebelumnya, para analis memperkirakan penurunan sebesar 2,8 juta barel.

Namun, stok bensin dan distilat AS melonjak pekan lalu karena kilang meningkatkan produksi, meskipun permintaan bahan bakar mencapai titik terendah dalam dua tahun.

Pedagang juga memantau prakiraan cuaca terbaru, termasuk kemungkinan gelombang dingin di AS dan Eropa, yang dapat meningkatkan permintaan diesel untuk pemanasan dalam beberapa pekan mendatang.

Selanjutnya: Pendapatan Premi Asuransi Marine Cargo Jasindo Rp 56,51 Miliar per November 2024

Menarik Dibaca: Cara Bijak Investasi di Pasar Saham, Ini Tips dari BNI Sekuritas!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×