kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45891,58   -16,96   -1.87%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Minyak Dunia Memanas, Ini Rekomendasi Saham Emiten Migas Jagoan Analis


Kamis, 21 Maret 2024 / 04:35 WIB
Harga Minyak Dunia Memanas, Ini Rekomendasi Saham Emiten Migas Jagoan Analis
ILUSTRASI. Medco Energi Internasional (MedcoEnergi)


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak mentah dunia belakangan ini kembali naik, bahkan sempat mencapai level tertinggi sejak Oktober 2023. Momentum ini bisa menjadi peluang cuan bagi emiten minyak dan gas (migas). 

Hingga Rabu (20/3) sore, harga minyak berjangka West Texas Intermediate (WTI) pengiriman Mei 2024 koreksi 0,75% ke posisi US$ 82,11 per barel. Namun, harga minyak dunia masih dalam tren peningkatan. 

Equity Research Analyst Panin Sekuritas Felix Darmawan menjelaskan kenaikan harga minyak akhir-akhir ini disebabkan oleh data persediaan minyak mentah Amerika Serikat (AS) yang turun 1,52 juta barel. 

Lonjakan harga minyak juga dipengaruhi oleh serangan drone Ukraina terhadap kilang minyak Rusia. Menurutnya, hal ini dapat meningkatkan kekhawatiran pelaku pasar akan suplai. 

Baca Juga: Intip Rekomendasi Saham Barito Renewables Energy (BREN) yang Cetak Kinerja Moncer

Serta sentimen dari, pemerintah Irak yang berencana untuk menurunkan ekspor minyak mentahnya menjadi 3,3 juta barel per hari untuk memenuhi ke kuota OPEC+ dan Arab Saudi mengalami penurunan ekspor dalam dua bulan beruntun. 

"Namun harga minyak masih tergantung dari tingkat tensi geopolitik di Timur Tengah kalau semakin memanas, maka harga akan naik. Lalu pergerakan tingkat suku bunga acuan global," kata Felix kepada Kontan, Rabu (20/3).

Felix mengatakan lonjakan harga minyak ini akan menjadi katalis bagi emiten migas di sektor hulu seperti PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) dan PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG). 

Setali tiga uang, Investment Analyst Stockbit Hendriko Gani menilai lonjakan harga minyak ini bakal menguntungkan emiten produsen migas seperti MEDC dan ENRG karena terjaganya harga jual rata-rata.

"Selain itu, stabilnya harga minyak di level yang cukup tinggi akan mendorong produsen meningkatkan investasi di sektor hulu migas," jelas dia dalam riset, Selasa (19/3).

Hendriko menilai ini emiten jasa migas seperti PT Elnusa Tbk (ELSA), PT Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS) dan PT Logindo Samudramakmur Tbk (LEAD) juga akan diuntungkan karena peningkatan orderbook dan rata-rata harga jual.

Di sisi lain, Adityo Nugroho, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas mengatakan kalau harga minyak berpeluang untuk kembali menguat, maka ENRG, ELSA dan MEDC bakal mendapat angin segar.

 

Baca Juga: Pasar Mobil Lesu pada Awal Tahun 2024, Analis Kompak Rekomendasi Hold Saham ASII

Secara fundamental, Adityo menilai ketiga saham itu masih tergolong atraktif. Misalnya, MEDC dengan data keuangan per Kuartal III-2023, Price Book Value (PBV) di level 1,3 kali dengan Price Earning (PE) di 7,2 kali. 

Kemudian ada ELSA dengan PBV di 0,7 kali dengan PE di level 5,6 kali. Lalu ada ENRG yang secara valuasi, kata Adityo, masih tergolong atraktif di level 5,9 kali. 

Sementara itu, Felix masih menjagokan MEDC dengan rekomendasi beli dan target harga di Rp 1.700. Dia juga menyematkan rekomendasi hold PGAS dengan target di Rp 1.200 per saham. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×