kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.946.000   19.000   0,99%
  • USD/IDR 16.330   14,00   0,09%
  • IDX 7.345   -53,46   -0,72%
  • KOMPAS100 1.030   -14,36   -1,37%
  • LQ45 782   -6,67   -0,85%
  • ISSI 245   -3,19   -1,29%
  • IDX30 405   -3,55   -0,87%
  • IDXHIDIV20 467   0,58   0,12%
  • IDX80 116   -1,36   -1,15%
  • IDXV30 118   -0,58   -0,49%
  • IDXQ30 130   -0,02   -0,02%

Harga Minyak Dunia Melemah 3 Hari Beruntun Selasa (22/7), Brent ke US$ 68,72


Selasa, 22 Juli 2025 / 17:52 WIB
Harga Minyak Dunia Melemah 3 Hari Beruntun Selasa (22/7), Brent ke US$ 68,72
ILUSTRASI. Harga minyak dunia kembali melemah pada perdagangan Selasa (22/7/2025), memperpanjang koreksi untuk hari ketiga berturut-turut. REUTERS/Dado Ruvic


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak dunia kembali melemah pada perdagangan Selasa (22/7/2025), memperpanjang koreksi untuk hari ketiga berturut-turut.

Sentimen negatif muncul akibat kekhawatiran bahwa perang dagang antara Amerika Serikat dan Uni Eropa dapat menekan pertumbuhan permintaan bahan bakar.

Melansir Reuters, harga minyak mentah Brent turun 49 sen atau 0,7% ke level US$ 68,72 per barel pada pukul 09.15 GMT. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) melemah 60 sen atau 0,9% ke posisi US$ 66,60 per barel.

Baca Juga: Harga Minyak Terkoreksi pada Selasa (22/7) Pagi, Investor Cermati Negosiasi Dagang AS

Kontrak WTI untuk pengiriman Agustus yang akan jatuh tempo pada hari ini turun, sedangkan kontrak aktif September turun 47 sen atau 0,7% menjadi US$ 65,48 per barel.

“Harga minyak tertekan untuk hari ketiga seiring meningkatnya urgensi dalam negosiasi dagang antara AS dan mitra-mitranya,” ujar Soojin Kim, analis dari MUFG, dalam catatan riset.

Pemerintahan Presiden AS Donald Trump menetapkan tenggat waktu 1 Agustus 2025 bagi negara-negara mitra dagang untuk mencapai kesepakatan.

Jika tidak, AS akan memberlakukan tarif 30% terhadap impor dari Uni Eropa.

Sejumlah diplomat UE menyebut pihaknya tengah merancang langkah balasan yang lebih luas jika perundingan gagal mencapai kesepakatan.

Baca Juga: Harga Minyak Melemah karena Dampak Sanksi Uni Eropa Terhadap Rusia Terlihat Minim

Di sisi lain, pelemahan dolar AS turut membatasi penurunan harga minyak. Mata uang yang lebih lemah membuat komoditas berbasis dolar lebih murah bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain.

“Penurunan harga minyak dipicu kekhawatiran perang dagang yang menekan permintaan, meski terbantu oleh pelemahan dolar,” ujar Tony Sycamore, analis pasar di IG.

Harga minyak juga masih mendapat dukungan dari margin keuntungan distilat yang tinggi akibat stok yang rendah.

“Pelemahan harga seharusnya bisa lebih dalam jika bukan karena margin distilat yang tetap kuat karena rendahnya persediaan,” kata John Evans, analis PVM Oil, dalam catatannya.

Sementara itu, survei Reuters memperkirakan stok minyak mentah AS turun sekitar 600.000 barel pada pekan yang berakhir 18 Juli lalu.

Selanjutnya: IHSG Melemah Setelah Reli 11 Hari, Investor Mulai Waspada Jelang Tenggat Tarif Trump

Menarik Dibaca: Dukung UMKM Naik Kelas, Pegadaian Perkuat Ekosistem Usaha Lewat Gaderian

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×