Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Pada Kamis (9/1), harga sebagian besar logam dasar menunjukkan kenaikan tipis di tengah perhatian pasar yang tertuju pada ketidakpastian terkait rencana tarif Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Donald Trump.
Data ekonomi dari China, sebagai konsumen logam terbesar dunia, serta pengaruh dolar AS yang tetap kuat turut memengaruhi pergerakan harga di pasar global.
Di pasar internasional, harga tembaga tiga bulan di London Metal Exchange (LME) mengalami kenaikan 0,3%, mencapai angka US$9.056 per ton pada pukul 07.16 GMT.
Baca Juga: Harga Emas Bullish, Emiten Pertambangan Bakal Genjot Produksi Emas Tahun Ini
Sementara itu, data dari Biro Statistik Nasional China menunjukkan inflasi konsumen di negara tersebut melambat pada bulan Desember.
Indeks Harga Konsumen (CPI) hanya naik 0,1% secara tahunan, melambat dari kenaikan 0,2% pada bulan sebelumnya, yang sekaligus menjadi laju pertumbuhan terlemah sejak April.
Sikap hati-hati pasar tampak jelas, mengingat laporan baru-baru ini bahwa tim Trump sedang mempertimbangkan tarif selektif pada sektor-sektor strategis yang dianggap vital untuk keamanan nasional atau ekonomi.
Meski demikian, Trump kemudian membantah laporan tersebut melalui media sosial.
Baca Juga: Prospek Cerah, Sejumlah Emiten Pertambangan Pacu Produksi Emas pada 2025
Dolar AS tetap menunjukkan kekuatan, didukung oleh kenaikan hasil US Treasury. Indeks dolar berada di level 109,13 pada waktu yang sama, sedikit turun dari puncaknya di level 109,25, yang merupakan posisi tertinggi dalam dua tahun terakhir.
Dolar yang kuat ini memberikan tekanan tambahan pada harga logam, karena komoditas yang dihargai dalam dolar menjadi lebih mahal bagi pembeli dengan mata uang lainnya.
Di pasar Asia, kontrak tembaga Februari yang paling aktif di Shanghai Futures Exchange (SHFE) mencatat kenaikan sebesar 0,6%, mencapai harga 74.920 yuan per ton pada akhir sesi perdagangan sore.
Kenaikan harga juga terjadi pada logam lainnya. Di LME, aluminium naik 0,9% menjadi US$2.521 per ton, sementara nikel bertambah 0,1% menjadi US$15.465 per ton.
Baca Juga: Harga Emas Naik Tipis ke US$ 2.653 Per Ons Troi, Rabu (8/1) Sore
Seng mencatat kenaikan serupa sebesar 0,1% menjadi US$2.827 per ton, sementara harga timah stabil di US$30.080 per ton. Timbal juga mengalami kenaikan 0,2%, mencapai US$1.942 per ton.
Sementara itu, di SHFE, harga aluminium meningkat 1,1% menjadi 19.945 yuan per ton, dan nikel naik 0,8% menjadi 125.510 yuan per ton.
Meski demikian, harga seng turun 0,7% menjadi 24.110 yuan per ton, sementara timbal melemah 1,5% menjadi 16.505 yuan per ton.
Harga timah di pasar tersebut tercatat naik tipis sebesar 0,2% menjadi 252.070 yuan per ton.
Selanjutnya: Harga Pangan di Sulawesi Tengah 9 Januari 2025: Cabai Rawit dan Ikan Bandeng Naik
Menarik Dibaca: Promo Indomaret Minyak Murah 9-15 Januari 2025, Ekstra Diskon Pakai Allo Bank
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News