Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga komoditas mulai dari emas, batubara, hingga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) akan bergerak kurang menarik pekan ini. Pasalnya, sejumlah sentimen akan membuat pergerakan harga komoditas melemah pekan ini.
Oleh karena itu, Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Andy Wibowo Gunawan merekomendasikan investor mengambil pendekatan jangka pendek lagi jika bermain di saham terkait komoditas untuk pekan ini ini.
Baca Juga: Tengah hari, harga emas spot menguat 0,2% ke US$ 1.990 per ons troi
Andy mengatakan, risiko kenaikan (upside risk) harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) hanya akan datang dari sisi penawaran.
Penundaan pembicaraan kesepakatan perdagangan Amerika Serikat (AS) dengan China serta perkiraan permintaan minyak AS yang cenderung stagnan akan menjadi downside risk harga minyak WTI untuk pekan ini. Oleh karena itu, harga minyak WTI akan diperdagangkan secara mixed pekan ini.
“Kami juga memperkirakan yang sama untuk harga batubara global, mengingat kurangnya katalis positif untuk minggu ini,” tulis Andy dalam riset, Selasa (18/8).
Untuk komoditas logam dasar (basic metal), Andy menilai harga nikel dan timah akan diperdagangkan mixed pekan ini, mengingat kurangnya katalis positif.
Baca Juga: Save the date! Ini jadwal lengkap cum dividen 9 emiten sepekan ke depan
Mirae Asset sekuritas menilai, persediaan nikel dan timah di bursa London Metal Exchanges (LME) akan lebih tinggi dibandingkan pekan sebelumnya. Meskipun produksi industri dan pertumbuhan penjualan ritel China menunjukkan pertumbuhan pada bulan Juli 2020, kedua angka tersebut masih berada di bawah perkiraan konsensus.
Sementara itu, penundaan pembicaraan kesepakatan dagang AS-China fase pertama dapat menjadi upside risk untuk harga emas. Secara keseluruhan Mirae Asset memperkirakan harga emas akan diperdagangkan mixed pekan ini karena katalis dua sisi.
Secara khusus, penguatan daya beli AS akan menjadi risiko penurunan (downside risk) harga emas.
Baca Juga: Harga minyak mentah kembali melemah terseret kekhawatiran pelemahan ekonomi
Sementara itu, upside risk harga CPO akan datang dari PT Pertamina (Persero) yang berhasil membuat green diesel yaitu D-100. D-100 terdiri dari 20% Refined Bleached and Deodorized Palm Oil (RBDPO), 30% Fatty Acid Methyl Ester (FAME), dan 50% Dexlite.
Namun, perkiraan pergerakan harga soybean global yang cenderung volatile akan menimbulkan downside risk terhadap harga CPO global pekan ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News