Reporter: Chelsea Anastasia | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah bergerak fluktuatif terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dalam sepekan terakhir. Ketidakpastian tarif Amerika Serikat (AS) masih menjadi katalis.
Melansir Bloomberg, rupiah di pasar spot ditutup di level Rp 16.218 pada Jumat (11/7), menguat 0,04% dibandingkan hari perdagangan sebelumnya. Dalam sepekan, rupiah melemah 0,20% terhadap dolar AS dari posisi Rp 16.185.
Sedangkan di Jisdor BI, nilai tukar rupiah berada di level Rp 16.221 per dolar AS pada Jumat (11/7), sehingga melemah 0,1% dalam sepekan terakhir.
Pengamat mata uang dan komoditas Ibrahim Assuaibi melihat, kecenderungan dolar AS menguat sepekan ini didorong faktor eksternal pengumuman tarif perdagangan dari Presiden AS Donald Trump. Maka itu, investor tengah bersiap untuk tindakan lebih lanjut.
Baca Juga: Rupiah Goyang, Impor China Mengancam: Siapkah Ekonomi RI Hadapi Badai Tarif Trump?
Lebih lanjut, Trump mulai mengirimkan surat tarif kepada mitra dagang utama pada Senin lalu.
“Ia telah mengumumkan tarif 50% untuk impor tembaga, efektif 1 Agustus,” ujar Ibrahim.
Tak hanya itu, dari sisi geopolitik, perang Israel terhadap Hamas belum menunjukkan tanda-tanda reda. Ketegangan di Timur Tengah masih tinggi, sebab gencatan senjata yang berupaya ditengahi oleh AS tak menimbulkan kemajuan yang signifikan.
Untuk sepekan ke depan, dari sisi domestik, Ibrahim melihat pelaku pasar cemas dengan maraknya impor produk elektronik dari China, Thailand, dan Vietnam. Ini mengingat mereka juga terkena tarif Trump.
Baca Juga: Rupiah Bergerak Fluktuatif dalam Sepekan, Ini Katalis yang Menopang
“Negara-negara produsen kompetitor Indonesia itu akan mencari pasar besar yang mudah diakses setelah Trump menerapkan tarif tinggi per 1 Agustus 2025. Pemerintah harus siap,” tuturnya.
Ibrahim memprediksi mata uang rupiah pada perdagangan pekan depan akan bergerak dalam rentang Rp 16.210 - Rp 16.250.
Selanjutnya: Daftar Drakor Rating Tertinggi di Awal Bulan Juli 2025, Ada Drakor Terbaru Ini
Menarik Dibaca: Program ABCDE Buka Jalan Pendidikan ke China dan Taiwan bagi Lulusan SMA
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News