Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bitcoin dan kawan-kawan kompak turun harga setelah sepekan lalu menghijau bersama. Ke depannya, harga aset-aset kripto akan bergantung pada sejumlah sentimen global.
Menurut data Coinmarketcap, Selasa (6/5) pukul 17.45 WIB, Bitcoin dibanderol di level US$ 93.957 per koin, turun 0,22% secara harian. Tak beda jauh, harga Ether dan XRP secara harian juga turun, masing-masing 0,93% dan 2,97% ke level US$ 1.789 per koin dan US$ 2,09 per koin.
Financial Expert Ajaib Panji Yudha mengatakan, penurunan harga aset-aset kripto ini terjadi seiring kondisi ekonomi Amerika Serikat (AS) yang mulai menunjukkan pelemahan. Memang, Produk domestik bruto (PDB) kuartal I 2025 turun 0,3%, menjadi penurunan pertama dalam tiga tahun terakhir.
Baca Juga: Pergerakan Harga Aset Kripto Masih Sideways, Bagaimana Prospeknya ke Depan?
“Itu menjadi sorotan menjelang rapat FOMC pada 6–7 Mei nanti, dengan keputusan suku bunga yang akan diumumkan pada 8 Mei pukul 01.00 WIB,” papar Panji dalam keterangan tertulis, Selasa (6/5).
Menurut prediksi konsensus pasar, bank sentral AS, The Fed, bakal tetap mempertahankan suku bunga di kisaran 4,25%–4,5% meski Presiden AS Donald Trump terus mengupayakan penurunan suku bunga demi mendorong likuiditas.
Nah, Panji bilang, keputusan The Fed nanti akan memengaruhi pasar kripto. Jika nantinya terjadi perubahan arah, yakni ketika The Fed ternyata memutuskan memangkas suku bunga, potensi reli bagi pasar kripto bakal terbuka lebar.
Selain itu, pasar juga menanti data klaim pengangguran awal (initial jobless claims) yang menjadi indikator kesehatan pasar tenaga kerja AS. Peningkatan angka klaim bisa menjadi sinyal perlambatan ekonomi, sedangkan penurunan akan memperkuat optimisme pasar.
Baca Juga: Harga Aset Kripto Koreksi Berjamaah Dipicu Suku Bunga AS dan Peretasan Bybit
Di luar itu, pada Rabu (7/5) nanti, Ether dijadwalkan mengaktifkan pembaruan Pectra, yang mencakup 11 peningkatan seperti perbaikan akses wallet dan peningkatan batas staking per node dari 32 ETH menjadi 2048 ETH.
“Perubahan ini berpotensi menciptakan volatilitas signifikan pada harga ETH, seiring penyesuaian partisipasi jaringan,” imbuh Panji.
Selanjutnya: Segar Kumala (BUAH) Tebar Dividen Rp 21 Miliar, Cek Jadwal Lengkapnya
Menarik Dibaca: 4 Varian Micellar Water Wardah Sesuai Jenis Kulit untuk Hapus Makeup dan Kotoran
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News