kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.707.000   -1.000   -0,06%
  • USD/IDR 16.304   31,00   0,19%
  • IDX 6.805   16,73   0,25%
  • KOMPAS100 1.006   -2,56   -0,25%
  • LQ45 777   -3,47   -0,44%
  • ISSI 212   1,48   0,70%
  • IDX30 403   -2,08   -0,51%
  • IDXHIDIV20 486   -2,03   -0,42%
  • IDX80 114   -0,51   -0,45%
  • IDXV30 119   -0,42   -0,35%
  • IDXQ30 132   -0,18   -0,13%

Pergerakan Harga Aset Kripto Masih Sideways, Bagaimana Prospeknya ke Depan?


Rabu, 19 Februari 2025 / 19:09 WIB
Pergerakan Harga Aset Kripto Masih Sideways, Bagaimana Prospeknya ke Depan?
ILUSTRASI. Pergerakan harga aset kripto cukup beragam berdasarkan dua koin dengan kapitalisasi pasar terbesar.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan harga aset kripto cukup beragam berdasarkan dua koin dengan kapitalisasi pasar terbesar. Meski begitu, prospeknya dinilai tetap positif.

Berdasarkan coinmarketcap, harga Bitcoin (BTC) cenderung bergerak sideways dengan kecenderungan melemah sepekan terakhir atau sebesar 0,75% ke US$ 95.631 pada Rabu (19/2) pukul 17.49 WIB. Sementara Ethereum (ETH) menguat 3,10% ke US$ 2.711.

Namun jika dilihat sejak awal tahun, BTC masih naik 2,39%. Sementara ETH justru masih turun 18,60%.

CEO Triv Gabriel Rey mengatakan bahwa pergerakan pasar kripto saat ini bukan tertekan, melainkan dalam fase konsolidasi. Apalagi dengan kenaikan harga yang terjadi beberapa bulan terakhir.

Baca Juga: Token Libra Anjlok! Presiden Argentina Dituduh Lakukan Penipuan, Ini Klarifikasinya

Justru, Gabriel menilai pasar harus bersiap untuk next bull run seiring dengan ekspektasi pemangkasan suku bunga the Fed. Selain itu aturan Strategic Bitcoin Reserve (SBR), yang mana para executive holder akan membeli bertahap 1 juta Bitcoin selama 5 tahun.

"Setelah ini disetujui dan diikuti Eropa, maka akan memberikan sentimen positif," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (19/2).

Oleh sebab itu, Gabriel masih optimistis BTC akan mencapai harga US$ 120.000 di akhir tahun 2025.

Untuk jangka pendek, Financial Expert Ajaib, Panji Yudha menuturkan bahwa pekan ini pelaku pasar kripto bersiap menghadapi data ekonomi AS yang dapat memicu volatilitas. Fokus utama tertuju pada risalah FOMC Januari yang dirilis 19 Februari, memberikan wawasan terkait kebijakan suku bunga The Fed.

"Pernyataan Jerome Powell yang tidak terburu-buru menurunkan suku bunga, meski ada tekanan dari Donald Trump, semakin diperhatikan pasar," katanya.

Selain itu, laporan klaim pengangguran awal pada 22 Februari akan menjadi indikator penting. Pekan lalu, angka klaim turun ke 213.000, lebih rendah dari perkiraan. Menurutnya, jika angka ini kembali naik, pasar dapat mengantisipasi potensi pemangkasan suku bunga lebih cepat, yang bisa meningkatkan daya tarik Bitcoin sebagai aset alternatif.

Terakhir, data Sentimen Konsumen AS dari University of Michigan pada 23 Februari dapat mempengaruhi pasar. Optimisme konsumen dapat mendorong permintaan terhadap aset berisiko, termasuk Bitcoin. 

Sebaliknya, ekspektasi inflasi yang meningkat bisa membuat investor beralih ke aset lebih aman, memperkuat spekulasi bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama.

Baca Juga: Bitcoin Sideways, Akankah Turun ke US$ 90.000 atau Naik ke US$ 105.000?

Karenanya, jika harga BTC mampu tembus level psikologis US$ 100.000, maka harganya berpotensi naik ke US$ 105.000. 
"Namun, jika BTC turun di bawah US$ 94.000, koreksi lebih lanjut dapat terjadi dengan support berikutnya di sekitar US$ 91.000," imbuhnya.

Adapun untuk ETH, Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur melihat prospeknya yang positif. Sebab, ETH tetap menjadi blockchain nomor satu untuk smart contract, DeFi, dan NFT.

"Dengan transisi ke Ethereum 2.0 dan implementasi Proof-of-Stake (PoS), Ethereum menjadi lebih efisien dan hemat energi," terangnya.

Selain itu, pengembangan seperti Layer-2 scaling solutions (Optimism, Arbitrum, zkSync) membantu meningkatkan skalabilitas jaringan, memungkinkan biaya transaksi yang lebih murah dan kecepatan yang lebih tinggi.

Ethereum juga memiliki dukungan institusional yang lebih besar dibanding blockchain lain, yang membuatnya menjadi pilihan utama bagi investor jangka panjang. "Dengan dominasi yang terus berlanjut di sektor Web3, ETH tetap menjadi aset kripto yang paling solid," lanjutnya.

Fyqieh melihat bahwa secara teknikal saat ini resistance terdekat ETH berada di US$ 3.301.

Koin Alternatif

Di sisi lain, sejumlah koin juga dipandang memiliki prospek yang cukup menarik di tahun ini. Koin-koin itu adalah BOME, WIF, DOGE, dan BNB.

Fyqieh menerangkan, BOME merupakan salah satu memecoin terbaru di ekosistem Solana yang menarik perhatian karena konsepnya yang unik dan berbasis on-chain meme culture. 

Salah satu daya tarik utama BOME adalah kemampuannya untuk menggabungkan elemen meme dengan penggunaan nyata di Solana, memanfaatkan transaksi cepat dan murah yang ditawarkan oleh jaringan tersebut.

Adapun support terkuat di US$ 0,001870 dan resistance terdekat di US$ 0,003016.

Lalu WIF dilihat telah menjadi fenomena di komunitas kripto karena berhasil menciptakan momentum yang mirip dengan Dogecoin dan Shiba Inu di masa lalu. Berbeda dari memecoin lainnya, WIF memiliki dukungan ekosistem yang lebih luas di Solana, yang kini semakin populer berkat transaksi yang lebih cepat dan murah dibanding Ethereum.

Selain itu, WIF juga telah menarik perhatian banyak whale dan trader institusional, sehingga likuiditasnya cukup tinggi. "Jika Solana terus tumbuh sebagai blockchain dominan, WIF berpotensi menjadi salah satu memecoin terdepan di jaringan tersebut," katanya.

Fyqieh melihat support terkuat WIF di US$ 0,606 dan resistance terdekat pada level US$ 0,787.

Selanjutnya DOGE sebagai memecoin nomor satu dalam hal kapitalisasi pasar dan adopsi. Salah satu alasan utama DOGE tetap relevan adalah dukungan dari Elon Musk, yang secara terbuka membahas kemungkinan integrasi Dogecoin sebagai alat pembayaran di platform X (Twitter).

Selain itu, DOGE telah masuk ke dalam ekosistem pembayaran kripto dengan merchant yang semakin banyak menerimanya. 
"Meskipun volatilitasnya tinggi, DOGE memiliki komunitas yang sangat kuat dan sering kali mengalami lonjakan harga ketika ada berita positif terkait integrasinya dalam dunia nyata," jelasnya. Support kuat DOGE di US$ 0,249 dan resistance terdekat di US$ 0,299.

Kemudian BNB dipandang tetap menjadi salah satu blockchain paling dominan di dunia crypto karena jaringan Binance yang kuat. Binance Smart Chain (BSC) memiliki keunggulan dalam hal kecepatan transaksi, biaya rendah, dan adopsi luas.

Banyak proyek DeFi, GameFi, dan NFT memilih untuk menggunakan BSC karena kemudahan pengembangannya serta integrasi langsung dengan Binance Exchange. Selain itu, program pembakaran BNB secara berkala juga menjaga tekanan pasokan, yang berpotensi meningkatkan nilai token dalam jangka panjang, dengan support kuat di US$ 644,16 dan resistance terdekat di US$ 747,74.

Selanjutnya: Homologasi Tercapai, PP Properti (PPRO) Masuki Fase Pemulihan

Menarik Dibaca: 6 Tips Hidup Lebih Bahagia Menurut Ahli, Terapkan Yuk!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×