Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Noverius Laoli
Fischer menambahkan, para investor juga sedang menunggu adanya rencana Shutdown Government Amerika Serikat. Apabila hal tersebut terjadi, maka akan membuat pergerakan harga emas dunia (XAUUSD) menjadi sangat volatil.
Rencana pemerintah AS sejalan dengan memburuknya kredit rating utang AS dari sebelumnya Stabil menjadi Negatif berdasarkan laporan Lembaga pemeringkat ternama yakni Moodys.
Kenaikan tajam dalam imbal hasil US Treasury meningkatkan tekanan yang sudah ada sebelumnya terhadap keterjangkauan utang AS.
Baca Juga: Intip Rekomendasi Saham yang Menarik di Tengah Sentimen Kenaikan Harga Emas Dunia
Menurut Fischer, pergerakan harga emas selanjutnya akan sangat dipengaruhi oleh hasil dari data inflasi AS pekan ini. Jika data menunjukkan inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan, harga emas kemungkinan akan mengalami penurunan karena akan meningkatkan kemungkinan kenaikan suku bunga AS.
Sebaliknya, jika data inflasi sesuai perkiraan sekitar 3,3% atau bahkan lebih rendah, harga emas akan cenderung naik karena akan mengurangi sikap hawkish The Fed.
"Kenaikan suku bunga AS akan mengurangi daya tarik emas batangan sebagai investasi, karena emas tidak memberikan imbal hasil,” imbuhnya.
Selain itu, kenaikan suku bunga juga akan membuat dolar AS lebih kuat, sehingga harga emas menjadi lebih sulit dijangkau untuk investasi.
Baca Juga: Narasi Hawkish The Fed Masih Membayangi, Bagaimana Prospek Harga Emas ke Depan?
Pasar saat ini memperkirakan dengan tingkat kepastian sebesar 86% bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga di kisaran 5,25%-5,5% pada bulan Desember mendatang. "Faktor ini juga akan mempengaruhi pergerakan harga emas dalam beberapa bulan ke depan,” jelas Fischer.
Harga emas spot pada Selasa (14/11) pagi ini pukul 06.00 WIB, telah membuka perdagangan dengan kenaikan sebesar 0,21% atau mencapai posisi US$ 1.950,05 per troi ons. Namun harga terpantau sudah kembali menuju kisaran US$ 1,945 per troi ons pada sore ini pukul 16.15 WIB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News