Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Harga emas dunia terus berkilau di sepanjang tahun ini. Reli kenaikan harga emas semakin tak terbendung dengan potensi kenaikan harga bisa mencapai US$ 3.500 per ons troi di 2025.
Mengutip Reuters, Selasa (18/2), harga emas spot naik 0,6% menjadi US$ 2.913,79 per ons pada pukul 07.14 GMT. Emas spot kembali mendekati rekor tertinggi di US$ 2.942,70 per ons troi, yang dicapai pekan lalu. Sementara itu, harga emas berjangka AS naik 0,9% menjadi US$ 2.925,50.
Sejak awal tahun 2025, harga emas spot telah naik sekitar 10,71% year to date (ytd) dari level US$ 2.631,90 per ons troi berdasarkan data Bloomberg. Emas melanjutkan tren kenaikannya yang tercatat naik 27% pada tahun 2024, kinerja harga terbaik dalam satu dekade.
Baca Juga: Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Terbaru Selasa (18/2/2025) Antam UBS Galeri 24
Emas Antam pun mengekor pergerakan harga emas global. Berdasarkan situs Logam Mulia, Selasa (18/2), harga emas sebesar Rp 1.679.000 per gram dengan harga buyback Rp 1.529.000 per gram.
Harga emas Antam naik dari posisi 31 Desember 2024, pada Rp 1.515.000 per gram dengan harga buyback sebesar Rp 1.365 per gram.
Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures Nanang Wahyudin memandang bahwa kenaikan harga emas global baru-baru ini sebagian besar dipengaruhi oleh pembelian signifikan oleh bank sentral di seluruh dunia.
Pada tahun 2024, bank sentral global membeli total 1.045 metrik ton emas, dengan pembeli utama termasuk Polandia, India, dan Turki. Pembelian emas oleh bank sentral dunia tahun lalu mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah berdasarkan laporan World Gold Council (WGC).
Baca Juga: Harga Emas Antam Naik Rp 8.000 Menjadi Rp 1.679.000 Per Gram Pada Hari Ini (18/2)
Selain itu, harga emas melonjak dipengaruhi adanya perbedaan harga yang melebar antara pasar spot London dan kontrak berjangka New York.
London merupakan pusat perdagangan emas batangan yang dominan di dunia tengah menghadapi kekurangan emas fisik, sedangkan stok di New York terus melonjak capai level tertinggi.
Nanang menjelaskan, Inggris menghadapi kekurangan emas fisik di Bank of England (BoE), menyusul permintaan tinggi untuk emas fisik akibat lonjakan pengiriman emas ke Amerika Serikat (AS).
Waktu tunggu minimum untuk mengeluarkan emas dari BoE telah mencapai delapan minggu dibandingkan keadaan normal hanya sehari atau seminggu.
‘’Investor ingin menarik emas mereka dari Bank of England karena harga emas berjangka menawarkan premi lebih tinggi dibandingkan harga spot, menciptakan peluang arbitrase yang menguntungkan,’’ ucap Nanang kepada Kontan.co.id, Selasa (18/2).
Peluang arbitrase emas adalah kesempatan untuk mendapatkan keuntungan dari perbedaan harga emas di berbagai pasar. Arbitrase emas dapat dilakukan dengan membeli emas di pasar spot dan menjual kontrak berjangka emas.
Baca Juga: Harga Emas Spot Naik ke US$2.898,99 Selasa (18/2) Pagi, Terkait Ancaman Tarif Trump
Dalam beberapa minggu terakhir, Nanang mencermati, perbedaan harga antara emas berjangka di New York dan harga spot semakin melebar. Hal itu karena pedagang memperhitungkan dampak kemungkinan tarif impor AS dan menggenjot pengiriman ke gudang stok CME.
Tak hanya itu, kekhawatiran volume transaksi emas di pasar derivatif telah melampaui ketersediaan emas fisik juga berkontribusi pada kenaikan harga logam mulia.
Ketika jumlah kontrak emas berjangka yang diperdagangkan melebihi pasokan emas fisik yang tersedia, hal ini dapat memicu ketidakstabilan pasar dan meningkatkan harga emas.
Nanang menuturkan, ketidakseimbangan antara transaksi derivatif dan pasokan fisik emas ini dapat memicu volatilitas pasar dan dalam skenario ekstrem, berpotensi mempengaruhi stabilitas keuangan pasar global.
Hanya saja, kemungkinan pencetakan uang sebagai cara untuk menghindari gagal bayar akibat ketidakseimbangan ini sangat bergantung pada kebijakan moneter masing-masing negara dan institusi keuangan terkait.
Baca Juga: Harga Emas Naik di Tengah Pelemahan Dolar dan Ancaman Tarif Trump
Menurut Nanang, tren kenaikan harga emas masih berpotensi berlanjut di tahun ini. Emas sangat memungkinkan untuk diperdagangkan di level atas US$ 3.000 per ons troi di tahun 2025.
Banyak kalangan analis memperkirakan kenaikan lebih tinggi tahun ini. Goldman Sachs telah menaikkan proyeksi harga emas untuk akhir tahun 2025 menjadi US$ 3.100 per ons troi, sementara Bank of America memprediksi harga emas bisa mencapai US$ 3.500 per ons troi.
Harga emas Antam juga mengalami kenaikan seiring dengan tren global. Faktor-faktor seperti fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan kebijakan suku bunga turut memengaruhi harga emas di pasar domestik.
‘’Beberapa faktor menyertai kenaikan harga emas di antaranya ketidakpastian ekonomi global yang dipicu kebijakan tarif impor Presiden AS, Donald Trump. Kebijakan Trump menimbulkan kekhawatiran perang dagang global, mendorong investor beralih ke emas sebagai aset lindung nilai (safe haven),’’ ujar Nanang.
Selanjutnya: Kementerian PU - BUJT Bahas Diskon Tarif Tol Selama Mudik Lebaran
Menarik Dibaca: Makanan agar Kulit Glowing dan Awet Muda? Berikut 5 Rekomendasinya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News